Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 19 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Bali - PT PLN (Persero) terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk dengan BUMN lainnya. Selain untuk memangkas ketergantungan BBM impor, komitmen ini juga searah dengan rencana pemerintah menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik, PLN berkolaborasi dengan banyak pihak. Tidak hanya sinergi BUMN, PLN juga berkolaborasi dengan produsen mobil ataupun motor listrik.
“Kami berkolaborasi dengan banyak pihak. Kami membangun sistem pengisian baterai kendaraan listrik, dan juga memberi layanan untuk pemasangan home charging. Ini kami lakukan untuk mempercepat hadirnya ekosistem kendaraan listrik,” kata Dermawan dalam diskusi panel Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, pada Selasa (18/10/2022).
Ia menyampaikan, PLN sangat mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan gencar menciptakan skema kerjasama bersama mitra melalui franchise pembangunan SPKLU dan SPBKLU.
Dengan begitu, lanjut Darmawan, ke depan ekosistem ini terwujud seiring dengan banyaknya SPKLU dan SPBKLU yang difasilitasi PLN. Dimana selain menyiapkan suplai listrik, PLN juga telah meluncurkan Electric Vehicle Digital Services (EVDS) yang terintegrasi dengan PLN Mobile untuk menjawab kebutuhan masyarakat terkait kendaraan listrik.
“Sektor transportasi perlu menjadi perhatian sebagai upaya memangkas emisi karbon. Tak kurang dari 280 juta ton CO2e dihasilkan dari sektor transportasi. Kalau dibiarkan, maka pada pada 2060 emisinya akan ada 860 juta ton CO2e per tahun,” jelasnya.
[caption id="attachment_121752" align="alignnone" width="862"]
Kendaraan listrik PLN. (Foto: PT PLN For KalbarOnline.com)[/caption]
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation, Toto Nugroho mengatakan, bahwa kehadiran IBC sudah membuktikan bahwa BUMN punya komitmen untuk mempercepat hadirnya ekosistem kendaraan listrik. Pasalnya, pemegang saham IBC adalah PT PLN (Persero), PT Aneka Tambang Tbk, MIND ID, dan PT Pertamina (Persero).
“Kita mendukung ekosistem kendaraan listrik dari motor listrik hingga mobil listrik. Arah bisnis kami tidak hanya bicara baterai tetapi juga ekosistemnya,” katanya.
Toto menjelaskan, arah pengembangan ekosistem kendaraan listrik tidak sekadar transisi energi dan memangkas emisi karbon, tetapi juga mendorong lapangan pekerjaan baru.
“Kenapa kita harus mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik? Ya, karena kita punya bahan baku, realisasi pertumbuhan industri otomotif dan kita punya kapasitas supply chain otomotif di Indonesia,” tambahnya.
Melalui ekosistem kendaraan listrik ini, Toto menambahkan, pihaknya juga berupaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 9 juta metrik ton dan impor bahan bakar sebesar 29,4 juta barel per tahun. (Jau)
Sumber: PT PLN.
KalbarOnline, Bali - PT PLN (Persero) terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk dengan BUMN lainnya. Selain untuk memangkas ketergantungan BBM impor, komitmen ini juga searah dengan rencana pemerintah menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik, PLN berkolaborasi dengan banyak pihak. Tidak hanya sinergi BUMN, PLN juga berkolaborasi dengan produsen mobil ataupun motor listrik.
“Kami berkolaborasi dengan banyak pihak. Kami membangun sistem pengisian baterai kendaraan listrik, dan juga memberi layanan untuk pemasangan home charging. Ini kami lakukan untuk mempercepat hadirnya ekosistem kendaraan listrik,” kata Dermawan dalam diskusi panel Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, pada Selasa (18/10/2022).
Ia menyampaikan, PLN sangat mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan gencar menciptakan skema kerjasama bersama mitra melalui franchise pembangunan SPKLU dan SPBKLU.
Dengan begitu, lanjut Darmawan, ke depan ekosistem ini terwujud seiring dengan banyaknya SPKLU dan SPBKLU yang difasilitasi PLN. Dimana selain menyiapkan suplai listrik, PLN juga telah meluncurkan Electric Vehicle Digital Services (EVDS) yang terintegrasi dengan PLN Mobile untuk menjawab kebutuhan masyarakat terkait kendaraan listrik.
“Sektor transportasi perlu menjadi perhatian sebagai upaya memangkas emisi karbon. Tak kurang dari 280 juta ton CO2e dihasilkan dari sektor transportasi. Kalau dibiarkan, maka pada pada 2060 emisinya akan ada 860 juta ton CO2e per tahun,” jelasnya.
[caption id="attachment_121752" align="alignnone" width="862"]
Kendaraan listrik PLN. (Foto: PT PLN For KalbarOnline.com)[/caption]
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation, Toto Nugroho mengatakan, bahwa kehadiran IBC sudah membuktikan bahwa BUMN punya komitmen untuk mempercepat hadirnya ekosistem kendaraan listrik. Pasalnya, pemegang saham IBC adalah PT PLN (Persero), PT Aneka Tambang Tbk, MIND ID, dan PT Pertamina (Persero).
“Kita mendukung ekosistem kendaraan listrik dari motor listrik hingga mobil listrik. Arah bisnis kami tidak hanya bicara baterai tetapi juga ekosistemnya,” katanya.
Toto menjelaskan, arah pengembangan ekosistem kendaraan listrik tidak sekadar transisi energi dan memangkas emisi karbon, tetapi juga mendorong lapangan pekerjaan baru.
“Kenapa kita harus mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik? Ya, karena kita punya bahan baku, realisasi pertumbuhan industri otomotif dan kita punya kapasitas supply chain otomotif di Indonesia,” tambahnya.
Melalui ekosistem kendaraan listrik ini, Toto menambahkan, pihaknya juga berupaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 9 juta metrik ton dan impor bahan bakar sebesar 29,4 juta barel per tahun. (Jau)
Sumber: PT PLN.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini