Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 02 November 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalbar, Sutarmidji meresmikan gedung baru SMA Negeri 10 Pontianak yang berlokasi di Jalan Karya, Kota Pontianak, Selasa (01/11/2022). Gedung megah 3 lantai itu diperkirakan telah menghabiskan biaya pembangunan sekitar Rp 14 miliar.
Sutarmidji dalam sambutannya mendorong, bahwa dengan keberadaan gedung baru tersebut, SMA Negeri 10 Pontianak dapat memacu para siswanya untuk bisa terus berinovasi dan berprestasi.
"Saya minta karena gedungnya sudah bagus, sekolahnya harus inovatif, kemudian harus bisa mengukir prestasi dibandingkan sekolah lain," ujarnya.
[caption id="attachment_122375" align="aligncenter" width="2560"]
Gubernur Kalbar, Sutarmidji memberikan pidato pada acara peresmian gedung baru SMA Negeri 10 Pontianak. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)[/caption]
Sutarmidji menjelaskan, gedung baru ini memiliki sebanyak 12 lokal atau rombongan belajar (rombel) untuk tahap pertama. Ia berharap pembangunan itu dapat terus berlanjut hingga mencapai 27 lokal atau rombel.
"Tahun depan akan kita lanjutkan, mudah-mudahan bisa 27 rombongan belajar. Ini baru 12 (lokal), jadi kurang 15 (lokal) dilanjutkan tahun depan," katanya.
Sutarmidji mengatakan, dengan hanya 12 rombel atau 12 lokal saat ini, maka gedung baru tersebut hanya cukup menampung sekitar 400-500-an siswa. Namun kalau 27 rombel, maka bisa menampung sekitar 900-an siswa.
[caption id="attachment_122374" align="aligncenter" width="2560"]
Penampakan gedung baru SMA Negeri 10 Pontianak. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)[/caption]
"Ini lahannya tidak begitu luas, dulu hanya dua hektare tapi digunakan untuk SMP SMA. Saya rasa lahan ini cukup. Bangunannya (saat ini) bagus, rapi, saya lihat ini bagus dibandingkan dengan SMK yang di Sambas bagus ini," ucapnya.
Selesai bicara soal kapasitas, Sutarmidji kemudian menyinggung tentang kualitas pendidikan di Kalbar, yang menurutnya mesti didukung dengan perangkat teknologi terbaru dalam proses belajar mengajarnya.
"Saya maunya semua sekolah menggunakan digital, misalnya papan digital. Sehingga materi belajar sudah ada di dalam tersebut. Namun mahal, satu (set-nya, red) sekitar Rp 200 juta, sehingga perlu investasi yang besar, tetapi harus ada minimal satu sekolah satu," ujarnya.
[caption id="attachment_122372" align="aligncenter" width="2560"]
Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita berfoto bersama para siswa SMA Negeri 10 Pontianak. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)[/caption]
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita menambahkan, bahwasanya untuk membangun gedung baru seperti ini setidaknya memerlukan biaya sebesar Rp 14 miliar.
"Kita sudah menganggarkan pembangunan kembali tahun depan Rp 5 miliar, namun sepertinya tidak cukup, sesuai arahan gubernur, untuk pembangunan gedung yang sama seperti ini sekitar Rp 14 miliar, nanti kami akan koordinasi ke Bappeda untuk penganggaran kembali sebesar sama dengan tahun ini," terangnya.
Rita menyatakan, bahwa sekolah ini dulunya bergabung dengan SMP 22. Dimana saat itu kewenangannya masih berada di Pemerintah Kota Pontianak. Namun sekarang, kewenangan SMAN 10 Pontianak sudah dibagi antara pemerintah provinsi dan kabupaten kota.
"Ini strateginya naik ke atas bertingkat. Sarana pendukung seperti meubeler, kita kearah digitalisasi, pembelajaran sudah digital, lalu untuk papan tulis digital, kita masukkan dalam perencanaan, jadi belum terpenuhi semua," ujarnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalbar, Sutarmidji meresmikan gedung baru SMA Negeri 10 Pontianak yang berlokasi di Jalan Karya, Kota Pontianak, Selasa (01/11/2022). Gedung megah 3 lantai itu diperkirakan telah menghabiskan biaya pembangunan sekitar Rp 14 miliar.
Sutarmidji dalam sambutannya mendorong, bahwa dengan keberadaan gedung baru tersebut, SMA Negeri 10 Pontianak dapat memacu para siswanya untuk bisa terus berinovasi dan berprestasi.
"Saya minta karena gedungnya sudah bagus, sekolahnya harus inovatif, kemudian harus bisa mengukir prestasi dibandingkan sekolah lain," ujarnya.
[caption id="attachment_122375" align="aligncenter" width="2560"]
Gubernur Kalbar, Sutarmidji memberikan pidato pada acara peresmian gedung baru SMA Negeri 10 Pontianak. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)[/caption]
Sutarmidji menjelaskan, gedung baru ini memiliki sebanyak 12 lokal atau rombongan belajar (rombel) untuk tahap pertama. Ia berharap pembangunan itu dapat terus berlanjut hingga mencapai 27 lokal atau rombel.
"Tahun depan akan kita lanjutkan, mudah-mudahan bisa 27 rombongan belajar. Ini baru 12 (lokal), jadi kurang 15 (lokal) dilanjutkan tahun depan," katanya.
Sutarmidji mengatakan, dengan hanya 12 rombel atau 12 lokal saat ini, maka gedung baru tersebut hanya cukup menampung sekitar 400-500-an siswa. Namun kalau 27 rombel, maka bisa menampung sekitar 900-an siswa.
[caption id="attachment_122374" align="aligncenter" width="2560"]
Penampakan gedung baru SMA Negeri 10 Pontianak. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)[/caption]
"Ini lahannya tidak begitu luas, dulu hanya dua hektare tapi digunakan untuk SMP SMA. Saya rasa lahan ini cukup. Bangunannya (saat ini) bagus, rapi, saya lihat ini bagus dibandingkan dengan SMK yang di Sambas bagus ini," ucapnya.
Selesai bicara soal kapasitas, Sutarmidji kemudian menyinggung tentang kualitas pendidikan di Kalbar, yang menurutnya mesti didukung dengan perangkat teknologi terbaru dalam proses belajar mengajarnya.
"Saya maunya semua sekolah menggunakan digital, misalnya papan digital. Sehingga materi belajar sudah ada di dalam tersebut. Namun mahal, satu (set-nya, red) sekitar Rp 200 juta, sehingga perlu investasi yang besar, tetapi harus ada minimal satu sekolah satu," ujarnya.
[caption id="attachment_122372" align="aligncenter" width="2560"]
Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita berfoto bersama para siswa SMA Negeri 10 Pontianak. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)[/caption]
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita menambahkan, bahwasanya untuk membangun gedung baru seperti ini setidaknya memerlukan biaya sebesar Rp 14 miliar.
"Kita sudah menganggarkan pembangunan kembali tahun depan Rp 5 miliar, namun sepertinya tidak cukup, sesuai arahan gubernur, untuk pembangunan gedung yang sama seperti ini sekitar Rp 14 miliar, nanti kami akan koordinasi ke Bappeda untuk penganggaran kembali sebesar sama dengan tahun ini," terangnya.
Rita menyatakan, bahwa sekolah ini dulunya bergabung dengan SMP 22. Dimana saat itu kewenangannya masih berada di Pemerintah Kota Pontianak. Namun sekarang, kewenangan SMAN 10 Pontianak sudah dibagi antara pemerintah provinsi dan kabupaten kota.
"Ini strateginya naik ke atas bertingkat. Sarana pendukung seperti meubeler, kita kearah digitalisasi, pembelajaran sudah digital, lalu untuk papan tulis digital, kita masukkan dalam perencanaan, jadi belum terpenuhi semua," ujarnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini