KalbarOnline, Pontianak – Beberapa persoalan diangkat pada musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tahun anggaran 2024 tingkat Kelurahan Benua Melayu Darat (BMD), Kecamatan Pontianak Selatan. Satu di antaranya adalah penanggulangan kemiskinan.
Camat Pontianak Selatan, Martagus mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya mencoba menggalang bantuan urunan kepada masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke atas untuk membantu mereka yang perekonomiannya di bawah rata-rata.
“Bantuan itu juga bisa nanti untuk intervensi stunting bagi balita. Ini salah satu inovasi kelurahan, yaitu dengan mengajak pengusaha setempat peduli terutama kepada bayi pengidap stunting,” jelasnya usai membuka musrenbang, di Function Hall Hotel Star, Sabtu (14/1/2023).
Martagus mengatakan, Kelurahan BMD merupakan wilayah dengan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbanyak di Kota Pontianak. Hal itu karena kawasan tersebut menjadi pusat perdagangan yang luas.
Martagus juga menyampaikan, potensi itu kemudian dimanfaatkan sebagai wadah pemberdayaan bagi warga lainnya, semisal dengan belajar mengelola perusahaan serta menambah pendapatan melalui UMKM yang dibuat masing-masing orang.
“Perdagangan dan jasa di Kota Pontianak berpusat di dua lokasi, Jalan Gajah Mada dan Jalan Tanjungpura. Di mana tempat ini berada di bawah wilayah administrasi Kelurahan BMD,” terangnya.
Kelurahan BMD saat ini memiliki jumlah 155 Rukun Tetangga (RT) dan 35 Rukun Warga (RW). Angka tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan untuk pembangunan wilayah itu. Martagus menambahkan, pada musrenbang kali ini, terdapat total 52 usulan.
“Tapi dari semua usulan kita sortir lagi menyesuaikan skala prioritas,” tutupnya. (Jau)
Comment