KalbarOnline, Pontianak – Ada yang spesial di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (28/01/2023). Di mana sebanyak 586 desa mandiri–dari total 2.045 desa se-Kalbar–mendapat apresiasi berupa kendaraan operasional roda dua.
Bantuan untuk operasional pemerintah desa (pemdes) itu diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji seusai upacara peringatan HUT ke-66 Pemprov Kalbar di Halaman Kantor Gubernur.
Sebagian Kepala Desa yang hadir menerima, merasa senang dan sangat terbantu dengan adanya motor jenis trail bantuan pemprov tersebut. Seperti yang diutarakan Kepala Desa Beloyang, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi, Yosep Triminus Rusnadi kepada wartawan.
“Kami tentu senang karena mendapatkan bantuan dari Pemprov Kalbar, terutama kepada Bapak Sutarmidji selaku Gubernur Kalbar,” ucapnya.
Menurut Yosep, sepeda motor yang diberikan itu sangat membantu untuk kelancaran proses transportasi di desa. “Kebetulan juga kondisi jalan belum bagus, jadi dengan mendapatkan bantuan ini tentu kami sangat senang,” katanya.
Desa Beloyang sendiri dikatakan Yosep, sudah menjadi desa mandiri sekitar beberapa tahun yang lalu. Untuk bisa mencapai status itu, menurut dia, memang perlu perjuangan. Terutama bagaimana menuntaskan indikator-indikator sesuai Indeks Desa Membangun (IDM).
“Tetapi kalau warga atau masyarakatnya kompak tentu sangat mudah untuk menyejahterakan masyarakat. Sebagai apresiasi menurut saya bantuan ini (sepeda motor) sudah layak untuk desa mandiri,” pungkasnya.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Arus Deras, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Abdul Syukur. Adanya bantuan motor trail dari Pemprov Kalbar itu dinilai Abdul sangat mendukung kinerja pemdes di tempatnya. Apalagi Kecamatan Teluk Pakedai kata dia, merupakan daerah pedalaman yang aksesnya masih terbatas.
“Jadi untuk kendaraan seperti ini sangat bagus terjun ke lokasi,” jelasnya.
Untuk desa yang dipimpinnya sendiri, Abdul menerangkan sudah berstatus mandiri sejak tahun 2021. Untuk bisa mencapai desa mandiri menurutnya tidak begitu sulit, asal masyarakatnya kompak.
“Karena untuk kompak itu lumayan susah, karena perangkat desa itu punya tupoksi masing-masing. Jadi kalau sama-sama semuanya kerja, Insya Allah akan ringan,” ujarnya.
Abdul pun mengajak desa-desa yang statusnya belum mandiri agar cepat mengejar ketertinggalan. Karena dengan status desa yang mandiri, tentu akan banyak keuntungan yang didapat. Seperti salah satunya bantuan kendaraan operasional dari Pemprov Kalbar ini.
“Untuk desa yang belum mandiri, segera kejar target kinerja kita, mungkin sekarang masih maju, atau mungkin berkembang, bisa secepatnya dikejar ketertinggalan itu untuk desa menjadi mandiri. Terutama administrasi, yaitu data-data yang diperlukan,” tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar menekankan, bahwa bantuan yang diberikan tersebut bukan diperuntukkan bagi kepala desa (kades) melainkan untuk operasional pemdes.
“Kendaraannya menggunakan ban cangkul, untuk kegiatan di desa. Ini untuk desa bukan untuk kadesnya,” ungkap Sutarmidji.
Midji-sapaan karibnya menilai desa memang penting untuk diperhatikan, karena untuk membangun daerah ini semua harus berawal dari desa. Khusus di Kalbar ia menyebutkan, peningkatan jumlah desa mandiri telah melampaui target lima tahun sesuai RPJMD. Dimana dari awalnya hanya satu desa mandiri pada tahun 2018, saat ini sudah ada 586 desa mandiri.
Sementara target lima tahun sebenarnya hanya 425 desa mandiri. Sebanyak 586 desa mandiri itu belum termasuk untuk tahun 2023 ini. Ia memperkirakan total desa mandiri di akhir masa jabatannya nanti bisa mencapai sekitar 700-an desa, dari total 2.045 desa se-Kalbar.
“Kalau tahun depan ada 200 lagi tambah ada desa mandiri, ya pemprov harus siapkan 200 (sepeda motor) apresiasi,” ujarnya. (Jau)
Comment