Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 23 Februari 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Kalimantan Barat (Kalbar), Aditya Galih Mastika mendorong ibu-ibu menyusui yang ada di Kabupaten Sanggau untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak-anak mereka sesuai ketentuan yang ada.
Selain hal itu sudah tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat baik bagi perkembangan bayi.
"Sehingga kita akan terus mensosialisasikan kepada ibu-ibu menyusui agar bisa menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif, sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 (enam) bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya," kata Aditya dalam rilis yang diterima di Pontianak, Rabu (22/02/2023).
Terkait hal tersebut, AIMI Kalbar pun telah melakukan pelantikan untuk Pengurus AIMI Sanggau yang menjadi cabang ke-11 untuk tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pelantikan sekaligus peresmian AIMI Sanggau dilakukan pada hari Senin (20/02/2023).
"Kami sebagai induk organisasi di daerah berharap, akan muncul calon-calon cabang lain di wilayah Kalbar sebagai upaya terus memperjuangkan ASI eksklusif dan pencegahan stunting di Kalbar," kata Aditya lagi.
Menurutnya, keberhasilan menggiring Sanggau Peduli ASI menjadi AIMI Sanggau merupakan buah kerja keras dan kesabaran selama ini.
"Tidak berpuas dan berbangga diri hanya sampai disini. Perjalanan masih panjang. Kami akan terus mendorong munculnya AIMI-AIMI lain di kabupaten/kota lain di Kalbar," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting mengatakan, kehadiran AIMI Sanggau ini sejalan dengan visi misi "Sanggau Sehat". Di mana, AIMI sebagai wadah yang sangat diperlukan dalam mengedukasi ibu hamil dan ibu menyusui hingga ke tingkat dusun.
"Tentu saja, AIMI ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang menyusui, ibu-ibu hamil ataupun kepada remaja putri serta calon pengantin betapa pentingnya ASI itu. ASI merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia, disamping dilaksanakan edukasi nanti juga akan dilaksanakan konseling," kata Ginting.
Dia turut berharap, dengan adanya AIMI Sanggau ini, kedepannya dinkes dan AIMI serta dinas/instansi lainnya dapat bekerja sama untuk program yang berhubungan dengan ibu dan anak.
"Saya kira setelah selesai pelantikan ini, akan lanjut di pertemuan-pertemuan lainnya. Saya akan menerima dengan sangat terbuka diskusi-diskusi lanjutan terutama untuk penanganan stunting," katanya.
Sementara itu, Ketua AIMI Sanggau, Nur Endah Wahyuni mengungkapkan kebahagiaannya atas transformasi komunitas Sanggau Peduli ASI menjadi AIMI Sanggau tersebut. Menurutnya, langkah panjang sudah dilalui dirinya dan rekan-rekan pengurus sejak 2018 lalu.
"Hari ini, kami dengan sangat bangga dan bahagia menyerahkan segala kemampuan kami untuk ambil bagian menjadi keluarga besar AIMI dan membawa visi misi demi peningkatan cakupan ASI serta penanggulangan stunting sejak dini di wilayah Sanggau," katanya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Kalimantan Barat (Kalbar), Aditya Galih Mastika mendorong ibu-ibu menyusui yang ada di Kabupaten Sanggau untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak-anak mereka sesuai ketentuan yang ada.
Selain hal itu sudah tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat baik bagi perkembangan bayi.
"Sehingga kita akan terus mensosialisasikan kepada ibu-ibu menyusui agar bisa menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif, sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 (enam) bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya," kata Aditya dalam rilis yang diterima di Pontianak, Rabu (22/02/2023).
Terkait hal tersebut, AIMI Kalbar pun telah melakukan pelantikan untuk Pengurus AIMI Sanggau yang menjadi cabang ke-11 untuk tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pelantikan sekaligus peresmian AIMI Sanggau dilakukan pada hari Senin (20/02/2023).
"Kami sebagai induk organisasi di daerah berharap, akan muncul calon-calon cabang lain di wilayah Kalbar sebagai upaya terus memperjuangkan ASI eksklusif dan pencegahan stunting di Kalbar," kata Aditya lagi.
Menurutnya, keberhasilan menggiring Sanggau Peduli ASI menjadi AIMI Sanggau merupakan buah kerja keras dan kesabaran selama ini.
"Tidak berpuas dan berbangga diri hanya sampai disini. Perjalanan masih panjang. Kami akan terus mendorong munculnya AIMI-AIMI lain di kabupaten/kota lain di Kalbar," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting mengatakan, kehadiran AIMI Sanggau ini sejalan dengan visi misi "Sanggau Sehat". Di mana, AIMI sebagai wadah yang sangat diperlukan dalam mengedukasi ibu hamil dan ibu menyusui hingga ke tingkat dusun.
"Tentu saja, AIMI ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang menyusui, ibu-ibu hamil ataupun kepada remaja putri serta calon pengantin betapa pentingnya ASI itu. ASI merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia, disamping dilaksanakan edukasi nanti juga akan dilaksanakan konseling," kata Ginting.
Dia turut berharap, dengan adanya AIMI Sanggau ini, kedepannya dinkes dan AIMI serta dinas/instansi lainnya dapat bekerja sama untuk program yang berhubungan dengan ibu dan anak.
"Saya kira setelah selesai pelantikan ini, akan lanjut di pertemuan-pertemuan lainnya. Saya akan menerima dengan sangat terbuka diskusi-diskusi lanjutan terutama untuk penanganan stunting," katanya.
Sementara itu, Ketua AIMI Sanggau, Nur Endah Wahyuni mengungkapkan kebahagiaannya atas transformasi komunitas Sanggau Peduli ASI menjadi AIMI Sanggau tersebut. Menurutnya, langkah panjang sudah dilalui dirinya dan rekan-rekan pengurus sejak 2018 lalu.
"Hari ini, kami dengan sangat bangga dan bahagia menyerahkan segala kemampuan kami untuk ambil bagian menjadi keluarga besar AIMI dan membawa visi misi demi peningkatan cakupan ASI serta penanggulangan stunting sejak dini di wilayah Sanggau," katanya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini