Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 12 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bahwa bayi yang memperoleh ASI eksklusif di Indonesia masih di bawah 50 persen.
Itu artinya lebih dari separuh bayi di Indonesia tidak mendapatkan haknya untuk mengkonsumsi ASI eksklusif. ’’Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama,’’ katanya saat memberikan sambutan pada acara webinar dengan tema Dukungan Pemberian ASI untuk Bumi yang Lebih Sehat di Jakarta Rabu (12/8).
Ma’ruf menegaskan, masih lebih dari setengah anak-anak di Indonesia tidak memperoleh haknya untuk mendapatkan ASI eksklusif. Untuk itu seluruh elemen perlu bersama-sama mendorong dan mendukung ibu-ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama sejak kelahiran. Dan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun.
Supaya kesadaran menyusui meningkat, Ma’ruf mengimbau kepada seluruh jajaran terkait untuk memberikan dukungan kepada para ibu dan keluarganya. Dukungan itu dalam rangka membangun kepercayaan diri tentang proses menyusui.
Selain itu memberikan konseling tentang mengatasi tantangan dalam menyusui. Kemudian menciptakan lingkungan yang ramah untuk seorang ibu menyusui anaknya. ’’Terutama pada masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini, konselor menyusui yang terampil juga harus dapat memastikan agar akses ke layanan konseling menyusui tidak terganggu pelayanannya,’’ kata dia.
Ma’ruf meminta pemerintah daerah dapat memastikan layanan yang diperlukan ibu menyusui tersedia di lapangan. Kemudian untuk kalangan swasta, dapat menyediakan ruang laktasi bagi para pekerja dan memberikan kesempatan untuk menyusui.
Lantas bagi organisasi kemasyarakatan dan mitra pembangunan agar dapat bekerja sama dengan pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingya menyusui.
Kepada para ibu yang telah berusaha menyusui, Ma’ruf berpesan untuk teruslah menyusui anaknya. ’’Saya ucapkan terima kasih. Untuk ibu-ibu yang sedang menyusui, teruslah memberikan ASI kepada anak,’’ katanya. Lalu kepada para suami yang istrinya sedang menyusui, harus memberi dukungan. Supaya pemberian ASI oleh istri kepada bayinya dapat berjalan dengan sempurna.
KalbarOnline.com – Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bahwa bayi yang memperoleh ASI eksklusif di Indonesia masih di bawah 50 persen.
Itu artinya lebih dari separuh bayi di Indonesia tidak mendapatkan haknya untuk mengkonsumsi ASI eksklusif. ’’Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama,’’ katanya saat memberikan sambutan pada acara webinar dengan tema Dukungan Pemberian ASI untuk Bumi yang Lebih Sehat di Jakarta Rabu (12/8).
Ma’ruf menegaskan, masih lebih dari setengah anak-anak di Indonesia tidak memperoleh haknya untuk mendapatkan ASI eksklusif. Untuk itu seluruh elemen perlu bersama-sama mendorong dan mendukung ibu-ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama sejak kelahiran. Dan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun.
Supaya kesadaran menyusui meningkat, Ma’ruf mengimbau kepada seluruh jajaran terkait untuk memberikan dukungan kepada para ibu dan keluarganya. Dukungan itu dalam rangka membangun kepercayaan diri tentang proses menyusui.
Selain itu memberikan konseling tentang mengatasi tantangan dalam menyusui. Kemudian menciptakan lingkungan yang ramah untuk seorang ibu menyusui anaknya. ’’Terutama pada masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini, konselor menyusui yang terampil juga harus dapat memastikan agar akses ke layanan konseling menyusui tidak terganggu pelayanannya,’’ kata dia.
Ma’ruf meminta pemerintah daerah dapat memastikan layanan yang diperlukan ibu menyusui tersedia di lapangan. Kemudian untuk kalangan swasta, dapat menyediakan ruang laktasi bagi para pekerja dan memberikan kesempatan untuk menyusui.
Lantas bagi organisasi kemasyarakatan dan mitra pembangunan agar dapat bekerja sama dengan pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingya menyusui.
Kepada para ibu yang telah berusaha menyusui, Ma’ruf berpesan untuk teruslah menyusui anaknya. ’’Saya ucapkan terima kasih. Untuk ibu-ibu yang sedang menyusui, teruslah memberikan ASI kepada anak,’’ katanya. Lalu kepada para suami yang istrinya sedang menyusui, harus memberi dukungan. Supaya pemberian ASI oleh istri kepada bayinya dapat berjalan dengan sempurna.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini