KalbarOnline.com – Mobil keluaran baru sekarang ini pastinya sudah mempunyai fitur power steering yang menjadi fitur wajib pada setiap mobil. Fitur power steering ini bisa membantu meringankan kerja pengemudi saat bermanuver atau memutar setir. Khususnya saat dalam keadaan statis atau ketika ingin memarkirkan kendaraan.
Bila dilihat dari jenisnya, power steering terdiri dari dua jenis, yang pertama adalah tipe hidraulis dan tipe kedua adalah elektrikal. Pada tipe hidraulis tidak punya batas usia pakai, namun power steering elektrik memiliki batas usia pakai, seiring dengan waktu pemakaiannya.
Nah ini yang paling penting, yaitu cara mendeteksi kerusakan power steering. Pada gejala power steering elektrik yang mulai rusak paling mudah dideteksi dengan memutar-mutar setir mobil.
Saat kendaraan sudah distarter, coba putar setir ke kiri dan kanan dalam posisi diam. JIka putaran terasa berat, mungkin saja motor power steering sudah lemah walau mungkin masih bisa berfungsi. Ketika kondisinya semakin parah, bukan tak mungkin power steering bisa sampai tidak bekerja sepenuhnya.
Salah satu hal yang paling sering menjadi penyebab rusaknya power steering elektrik adalah perilaku pengemudi, yang sering menerobos genangan air atau banjir. Satu hal penting yang harus Anda ketahui, komponen EPS (electronic power steering) yang dialiri listrik umumnya dipasang pada area kemudi dan kaki-kaki. Kalau genangan air mencapai komponen tersebut, bukan tak mungkin terjadi konslet.
Motor elektrik akan tidak bisa menerima tenaga listrik dari putaran mesin mobil melalui ECU. Walaupun motor elektrik tertutup rapat, jika terendam bisa saja air masuk. Terlebih, air merupakan musuh utama komponen elektrikal, jika sampai motor elektrik rusak, maka harus diganti seluruhnya.
Kenapa? Karena merupakan satu kesatuan, sehingga tidak bisa dibongkar. Nah bila sudah tahu, jangan lakukan hal yang menjadidi penyebab rusaknya power steering. Karena tak sedikit Anda harus merogoh kantong untuk memperbaiki.
Comment