Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 16 Maret 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Sekda Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat Tahun 2023 yang diselenggarakan di Hotel Golden Tulip Pontianak, pada Rabu (15/03/2023) pagi.
Kegiatan yang mengangkat tema "Membangun Harmoni dan Memperkuat Kerukunan di Bumi Khatulistiwa" ini digelar untuk menyamakan persepsi anggota FKUB provinsi maupun FKUB kabupaten/kota. Hal ini dalam rangka menjaga dan memelihara toleransi antar umat beragama dan kelompok masyarakat dengan melakukan pembinaan, penyampaian dan penyerahan nilai-nilai agama sesuai ajaran agama masing-masing.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu mempererat silaturahmi antar pemerintah daerah, instansi vertikal, FKUB dan para tokoh agama/masyarakat dalam menciptakan kesejukan dan kedamaian serta kondusifitas di tengah masyarakat.
Sekda Kalbar saat membacakan sambutan gubernur menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dirinya menilai tema ini mempunyai arti dan makna yang sangat penting, karena di antara persoalan yang muncul pada era sekarang ini salah satunya adalah gejala disintegrasi.
Gejala ini mencuat dalam berbagai bentuk seperti terjadinya konflik horizontal di beberapa tempat, yang dikaitkan faktor-faktor ekonomi, politik, budaya bahkan terkadang dibenturkan pada isu agama. Konflik ini semakin massif ketika sentimen keagamaan ikut mewarnai berbagai peristiwa.
Menurutnya, kerukunan yang kondusif antar umat beragama tidak serta merta muncul secara tiba-tiba. Kerukunan itu merupakan hasil dari kesadaran dan toleransi bersama untuk saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama itu sendiri.
"Untuk itu, kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras dari para penggerak dan aktivis kerukunan umat beragama yang tergabung dalam FKUB untuk merawat kerukunan dan toleransi di masyarakat, terutama di level akar rumput," ujarnya.
"Atas kerjasama yang baik bapak/ibu lah, kita bisa menikmati kehidupan berbangsa yang kondusif dan harmoni seperti sekarang ini," tambah Harisson.
FKUB sebagai wadah mediator, rekonsiliator dan fasilitator juga memiliki peranan penting dalam memberikan rujukan dan inspirasi tentang kerukunan beragama sehingga tumbuh rasa saling percaya dan membangun opini publik tentang pentingnya hidup rukun.
Pengelolaan FKUB sendiri dilakukan dengan cara terbuka, dialogis dan bersahabat dengan memberi peluang pengkaderan seluas-luasnya kepada setiap anggota.
"Saya harap pertemuan ini menghasilkan rumusan-rumusan visioner dan rencana rencana program strategis untuk meneguhkan nilai-nilai toleransi beragama," katanya.
Terakhir, Harisson berharap, forum ini juga bisa menjadi wadah untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman atas berbagai permasalahan sehingga dapat merumuskan jalan keluar yang konstruktif bagi kerukunan antar umat beragama di wilayah Kalimantan Barat.
Pada kegiatan ini, Sekda Kalbar juga mengukuhkan Pengurus FKUB Provinsi Kalimantan Barat periode 2023 - 2028 yang terdiri dari berbagai unsur perwakilan organisasi keagamaan masyarakat. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Sekda Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat Tahun 2023 yang diselenggarakan di Hotel Golden Tulip Pontianak, pada Rabu (15/03/2023) pagi.
Kegiatan yang mengangkat tema "Membangun Harmoni dan Memperkuat Kerukunan di Bumi Khatulistiwa" ini digelar untuk menyamakan persepsi anggota FKUB provinsi maupun FKUB kabupaten/kota. Hal ini dalam rangka menjaga dan memelihara toleransi antar umat beragama dan kelompok masyarakat dengan melakukan pembinaan, penyampaian dan penyerahan nilai-nilai agama sesuai ajaran agama masing-masing.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu mempererat silaturahmi antar pemerintah daerah, instansi vertikal, FKUB dan para tokoh agama/masyarakat dalam menciptakan kesejukan dan kedamaian serta kondusifitas di tengah masyarakat.
Sekda Kalbar saat membacakan sambutan gubernur menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dirinya menilai tema ini mempunyai arti dan makna yang sangat penting, karena di antara persoalan yang muncul pada era sekarang ini salah satunya adalah gejala disintegrasi.
Gejala ini mencuat dalam berbagai bentuk seperti terjadinya konflik horizontal di beberapa tempat, yang dikaitkan faktor-faktor ekonomi, politik, budaya bahkan terkadang dibenturkan pada isu agama. Konflik ini semakin massif ketika sentimen keagamaan ikut mewarnai berbagai peristiwa.
Menurutnya, kerukunan yang kondusif antar umat beragama tidak serta merta muncul secara tiba-tiba. Kerukunan itu merupakan hasil dari kesadaran dan toleransi bersama untuk saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama itu sendiri.
"Untuk itu, kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras dari para penggerak dan aktivis kerukunan umat beragama yang tergabung dalam FKUB untuk merawat kerukunan dan toleransi di masyarakat, terutama di level akar rumput," ujarnya.
"Atas kerjasama yang baik bapak/ibu lah, kita bisa menikmati kehidupan berbangsa yang kondusif dan harmoni seperti sekarang ini," tambah Harisson.
FKUB sebagai wadah mediator, rekonsiliator dan fasilitator juga memiliki peranan penting dalam memberikan rujukan dan inspirasi tentang kerukunan beragama sehingga tumbuh rasa saling percaya dan membangun opini publik tentang pentingnya hidup rukun.
Pengelolaan FKUB sendiri dilakukan dengan cara terbuka, dialogis dan bersahabat dengan memberi peluang pengkaderan seluas-luasnya kepada setiap anggota.
"Saya harap pertemuan ini menghasilkan rumusan-rumusan visioner dan rencana rencana program strategis untuk meneguhkan nilai-nilai toleransi beragama," katanya.
Terakhir, Harisson berharap, forum ini juga bisa menjadi wadah untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman atas berbagai permasalahan sehingga dapat merumuskan jalan keluar yang konstruktif bagi kerukunan antar umat beragama di wilayah Kalimantan Barat.
Pada kegiatan ini, Sekda Kalbar juga mengukuhkan Pengurus FKUB Provinsi Kalimantan Barat periode 2023 - 2028 yang terdiri dari berbagai unsur perwakilan organisasi keagamaan masyarakat. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini