Harusnya ke Mekkah, Puluhan Jemaah Umrah Asal Kalbar Malah Terlantar di Bekasi, Ditipu Travel?

KalbarOnline, Pontianak – Sebelum bulan suci Ramadhan kemarin, seharusnya 36 jemaah umrah asal Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang sudah tiba dan menunaikan ibadahnya secara khusyuk di Makkah al-Mukarramah.

Namun yang terjadi, puluhan jemaah asal Provinsi Kalbar tersebut malah terlantar di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Terlantarnya puluhan jemaah umrah ini pun sontak viral di platform media sosial dan group-group WhatsApp Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang, sehingga menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa 36 jemaah umrah ini berangkat dari Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang menggunakan travel PT Rihlah Soffa Amanah dengan penanggung jawab Erna Ashi Grou, pada tanggal 10 Maret 2023 lalu melalui Bandara Supadio, Pontianak.

Baca Juga :  Sambut Idul Fitri 1444 H, Gesma 89 Bagikan Paket Lebaran ke Petugas Kebersihan di Kubu Raya

Namun hingga Jumat (24/03/2023) kemarin, mereka sudah 14 hari terkatung-katung di Bekasi, Jawa Barat, tanpa kejelasan.

Salah seorang jemaah umrah asal Pemangkat, Riyadi Kesumadani, dalam video singkatnya mengeluhkan, bahwa hingga sampai saat ini dirinya bersama rombongan jemaah lainnya belum juga mendapat kepastian dari pihak travel, kapan mereka akan mau diberangkatkan ke tanah suci Mekkah.

“Video singkat ini saya kirimkan ke Andre yang akan menyampaikan ke dinas di Sambas. Karena kami selalu dijanjikan keberangkatan namun tidak ada kepastiannya,” sampai Riyadi.

Dalam video itu, Riyadi juga berharap kepada Andre dan dinas terkait di Sambas bisa membantu kepulangan mereka dari Bekasi ke rumah asal masing-masing. Karena hingga saat ini, keuangan para jemaah pun sudah menipis, tak mampu membeli tiket pesawat yang mahal.

Baca Juga :  330 Guru Ngaji Tradisional Terima Bantuan Operasional Rp 1,8 Juta Per Orang dari Pemkot Pontianak

“Kami jemaah yang terlantar ingin segera balik ke Sambas, namun keuangan sudah menipis. Ada yang tinggal Rp 200 ribu, Rp 500 ribu, (minta pemerintah) agar membantu kepulangan dan merespon video kami ini,” harap Riyadi.

Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban resmi dari pihak-pihak terkait, terutama dari PT Rihlah Soffa Amanah yang disebut sebagai agen jasa perjalan bagi puluhan jemaah tersebut. (Jau)

Comment