Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2022, Wako Pontianak Ungkap Sejumlah Capaian dan Keberhasilan Target Pembangunan

KalbarOnline, Pontianak – Berbagai capaian dan keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sepanjang tahun 2022 terangkum dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Pontianak Tahun Anggaran 2022.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memaparkan capaian-capaian tersebut lewat pidato pengantar LKPJ Tahun Anggaran 2022 dalam rapat paripurna di Ruang Rapat DPRD Kota Pontianak, Senin (03/04/2023).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Edi memaparkan, soal kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tahun 2022, IPM Kota Pontianak di angka 80,48 persen, meningkat 0,55 poin dibanding IPM tahun sebelumnya yakni 79,93. Nilai itu pun mengantarkan Kota Pontianak dengan IPM tertinggi di Provinsi Kalbar dan peringkat kelima tingkat kota se-Kalimantan.

Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin memimpin rapat paripurna penyampaian pidato pengantar LKPJ Wali Kota Pontianak. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)
Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin memimpin rapat paripurna penyampaian pidato pengantar LKPJ Wali Kota Pontianak. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)

Peningkatan di bidang pendidikan turut memberi andil dalam mendongkrak IPM. Rerata lama sekolah juga mengalami peningkatan di tahun 2022 tercatat 10,44 tahun, meningkat 0,01 poin dibanding tahun 2021.

“Artinya rata-rata lama sekolah di Kota Pontianak selama kurun waktu tujuh tahun terakhir menunjukkan tren meningkat,” ujarnya.

Demikian pula jumlah penduduk miskin di Kota Pontianak tahun 2022 mengalami penurunan dengan angka 4,46 persen, dari tahun sebelumnya yang berada di angka 4,58 persen. Untuk tingkat pengangguran terbuka Kota Pontianak tahun 2022 turun menjadi 9,92 persen, dibandingkan tahun 2021 di angka 12,38 persen.

Baca Juga :  Pj Gubernur Kalbar: Pengadaan Barang Jasa Harus Berkualitas dan Transparan

“Pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sebesar 4,98 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 4,60 persen,” imbuh Edi.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan pidato LKPJ Tahun Anggaran 2022. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan pidato LKPJ Tahun Anggaran 2022. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)

Kemudian, lanjutnya lagi, capaian nilai Indeks Infrastruktur adalah 85,03. Angka ini melampaui target sebesar 79,22 atau mengalami kenaikan 5,41 poin. Edi merincikan, pada tahun 2022 telah dilaksanakan pembangunan jalan sepanjang 7,58 kilometer (Km). 

Sementara, penggantian jembatan sebanyak satu unit, pemeliharaan rutin jembatan sebanyak 12 unit. Lalu, rekonstruksi atau peningkatan jalan sepanjang 3,44 Km, pemeliharaan rutin jalan kota dengan total panjang 1,5 Km. Selain itu juga telah dilaksanakan pemeliharaan berkala atau rehab jalan sepanjang 4,06 Km.

“Kondisi jalan di Kota Pontianak tahun 2022, yakni jalan dalam kondisi baik sepanjang 223,565 Km, kondisi sedang 29,830 Km, kondisi rusak ringan sepanjang 14,642 Km dan jalan dalam kondisi rusak berat sepanjang 18,041 Km,” terangnya.

Foto bersama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono beserta jajaran DPRD Kota Pontianak. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)
Foto bersama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono beserta jajaran DPRD Kota Pontianak. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)

Edi menambahkan, pihaknya juga telah melaksanakan peningkatan kualitas permukiman masyarakat melalui kegiatan berupa pemberian bantuan perbaikan rumah tidak layak huni dan WC pada permukiman kumuh sebanyak 183 unit, dan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di luar kawasan kumuh sebanyak 20 unit.

Baca Juga :  Kembangkan Industri Kreatif Menuju Industry 4.0

“Kita juga memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban bencana berupa rehabilitasi, rekonstruksi dan relokasi rumah sebanyak 73 unit,” ungkapnya.

Dari sisi anggaran, pada perubahan APBD tahun anggaran 2022, pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp 1,70 triliun atau 94,86 persen dari target Rp 1,79 triliun. Pendapatan terbesar masih berasal dari transfer pemerintah pusat yakni sebesar Rp 1,159 triliun atau 68,02 persen. Sedangkan pendapatan asli daerah menyumbang Rp537,79 miliar.

“Untuk belanja daerah terealisasi Rp 1,66 triliun atau 93,63 persen dari target Rp1,78 triliun,” pungkasnya. (Jau)

Comment