KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji mengimbau kepada seluruh masyarakat muslim di provinsi ini untuk tidak mempermasalahkan jika terdapat perbedaan dalam penetapan 1 Syawal atau lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah tahun ini.
Karena menurut Sutarmidji, adanya perbedaan penetapan 1 Syawal tersebut merupakan sesuatu hal yang biasa saja, sehingga tidak perlu untuk dipermasalahkan.
“Ketika ada perbedaan (penetapan 1 Syawal), tapi mudah-mudahan tidak, kalau ada perbedaan yang mau ikut (hari) Jumat silakan, yang mau ikut Sabtu silakan,” ungkap Gubernur Sutarmidji, Selasa (18/04/2023).
Namun saat ditanya Sutarmidji akan memilih yang mana–jika memang terjadi perbedaan? Maka sebagai gubernur dirinya akan mengikuti penetapan dari pemerintah.
Namun demikian, Sutarmidji kembali mempersilakan masyarakat yang ingin melaksanakan Shalat Idul Fitri pada hari Jumat (21/04/2023), untuk menggunakan fasilitas di mana saja, misalnya di Masjid Raya Mujahidin ataupun tempat-tempat lainnya. Karena sekali lagi ia meminta agar perbedaan dalam penetapan 1 Syawal ini tidak dijadikan masalah di tengah masyarakat.
“Perbedaan penetapan 1 Syawal itu sebenarnya tidak masalah, yang Muhammadiyah misalnya terlebih dahulu, silahkan shalat di mana saja, mau di Mujahidin boleh, dan tempat lainnya boleh, sama saja sebetulnya, kalau saya ikut pemerintah shalatnya,” terang Sutarmidji. (Jau)
Comment