KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta pihak sekolah tidak takut menjadi tidak populer lantaran menjalankan aturan secara benar.
Hal itu dikatakan orang nomor satu di Kalbar tersebut usai memberikan pengarahan kepada kepala-kepala SMA, SMK dan SLB Negeri se-Kalbar, di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (31/05/2023).
“Maka komitmen kita satu dengan kepala sekolah, lalu peduli biar ditanggapi orang seperti apa biar, contoh penerimaan murid baru ini harus bersih, tegas, orang tua yang coba mengakali dengan melakukan hal yang tidak betul tidak usah,” jelasnya.
Sutarmidji mencontohkan, terkait kasus penerimaan murid baru berdasarkan zonasi tahun lalu. Di mana banyak dari para orang tua yang mencoba “mengakali” sistem dengan menukar atau mengubah KK agar anaknya dapat bersekolah di sekolah favorit. Sutarmidji meminta agar sekolah tegas dengan hal yang demikian.
“Contoh, dia ada yang tinggal hanya 1 kilo (meter) dari sekolah, supaya zonasinya masuk dia titip anaknya di KK orang terdekat di situ yang tidak jauh dari rumah mungkin 50 – 100 meter, itu temuannya kemarin di SMA 1 (persentasenya) 60 persen seperti itu,” katanya.
“Jadi dia tinggal di dalam kota, anaknya seakan akan kos dekat sekolah hanya untuk mengelabui supaya bisa masuk dengan sistem zonasi di sekolah tersebut,” tambahnya.
Atas temuan itu, Sutarmidji pun lalu menerapkan kebijakan pemberlakuan asli KK orang tuanya. Sutarmidji menilai, praktik-praktik “bohong” semacam ini, kalau dibenarkan sekolah, maka akan jadi preseden buruk bagi dunia pendidikan.
“Maka saya minta harus diberlakukan KK asli orang tuanya, makanya sekarang dengan prestasi sebagainya, tapi kalau ngakali itu yang SMA 1 kalau tidak salah saya hampir 60 persen, itu preseden buruk sehingga anak-anak yang betul-betul dekat daerah situ KK orang tuanya tidak bisa dapat, malah orang yang jauh bisa masuk karena mengelabui, seakan akan anaknya kos,” beber Sutarmidji.
“Masuk akal (kah?) anak tamat SMP rumahnya ada, malah bagus kos, inikan sudah dimulai dengan pendidikan yang tidak baik kepada anak. Dikritik tidak apa-apa,” jelasnya menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji juga menginformasikan kembali soal pembangunan 24 gedung sekolah baru di Kalbar tahun ini. Tujuan pembangunan sekolah-sekolah baru itu pun dalam rangka mendekatkan anak atau peserta didik dengan sekolah.
“Ada 24 sekolah baru yang dibangun tahun ini, juga sekolahnya sudah bisa terima murid baru, bahkan kalau pengelolanya ada, sekolah yang akan dibangun tahun depan pun dia boleh menerima murid tahun ini, lalu numpang di sekolah yang ada (terlebih dulu),” kata Sutarmidji.
“Kita bangun sekolah baru untuk mendekatkan sekolah ke murid. Bahkan tahun depan yang akan dibangun bisa saja menerima murid dengan catatan pengelolanya ada,” tambahnya. (Jau)
Comment