KalbarOnline, Kubu Raya – Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan kembali menekankan komitmen Pemerintah Provinsi Kalbar dalam menangani stunting di provinsi itu. Ia menyebut, bahwa berbagai upaya dan usaha pun akan terus dilakukan hingga prevalensi stunting di Kalbar berada di angka nol.
“Yang pertama komitmen dari setiap pimpinan daerah untuk bersama-sama dengan stakeholder, dari pimpinan tingkat pusat yaitu Kepala BKKBN Pusat kemudian tingkat provinsi (oleh) Wakil Gubernur Kalimantan Barat selaku ketuanya dan kabupaten/kota wakil wali kota dan wakil bupati, camat di tingkat kecamatan dan kepala desa dan lurah di tingkat lurah/desa,” ujarnya, Jumat (04/08/2023).
Norsan menyatakan, bahwa sejak dikeluarkannya SK Gubernur Kalimantan Barat yang didasarkan oleh Peraturan Presiden untuk menjadi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kalimantan Barat tahun 2021, dirinya telah memulai berbagai gerakan mulai dari tingkat provinsi hingga desa, dengan melibatkan aparatur di level pemerintahan masing-masing.
“Jadi harus koordinasi dan punya komitmen yang kuat untuk bersama-sama menurunkan stunting. Selain koordinasi, komitmen, kemudian kita juga menerapkan aksi Rencana aksi Nasional untuk menurunkan angka Stunting Nasional,” ungkapnya.
Norsan melanjutkan, kalau target penurunan stunting di Kalimantan Barat pada akhir tahun 2024 harus mencapai di angka 17 persen, namun di akhir 2023 nanti target itu sudah di angka 23 persen.
“Dengan (gerakan bersama) hidup sehat, asupan gizi yang baik, lingkungan yang bersih dan sehat Insya Allah stunting ini akan bisa turun. Karena tidak akan turun stunting apabila kita tidak bersama-sama seluruh stakeholder–untuk kompak menurunkan angka stunting,” kata dia. (Jau)
Comment