Dorong Eksistensi Olahraga Barongsai, Gubernur Sutarmidji Tekankan Soal Sportivitas Atlet dan Objektivitas Wasit

KalbarOnline, Pontianak – Kedatangan Gubernur Kalbar beserta rombongan disambut hangat oleh Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI), Sugioto, Ketua Harian PB FOBI Pusat, Hasan Karman serta Forkopimda dalam acara kualifikasi cabor barongsai Pra PON XXI 2024 Zona C, yang diselenggarakan di Gor Perbasi Pontianak, pada Sabtu (26/08/2023).

Kualifikasi cabang olahraga (cabor) barongsai Pra PON XXI 2024 Zona C mempertemukan 10 provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Barat selaku tuan rumah, kemudian Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Bali, Gorontalo, Maluku dan Papua.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kualifikasi tersebut untuk memperebutkan posisi terbaik untuk bertarung di PON XXI tahun 2024 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mendatang.

Gubernur Sutarmidji menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara PON telah memilih Kota Pontianak sebagai salah satu kota dalam penyelenggaraan kualifikasi PON XXI khususnya cabor barongsai.

“Ucapan terima kasih kepada penyelenggara karena telah menunjuk Pontianak sebagai salah satu daerah tuan rumah pada kualifikasi PON 2024 khususnya barongsai,” ujarnya.

Baca Juga :  Buka Musda ke-16 IMM Kalbar, Ini Harapan Bupati Sintang

Olahraga barongsai adalah olahraga yang baru pertama kali dipertandingkan pada PON XXI 2024 ini. Gubernur Kalbar berharap agar atlet untuk tetap menjaga sportivitas, serta dewan hakim dan dewan juri untuk bertindak adil dalam memberikan penilaian pada pertandingan yang akan diselenggarakan tersebut.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji foto bersama saat menghadiri kualifikasi cabor barongsai Pra PON XXI 2024 Zona C, di Gor Perbasi Pontianak, Sabtu (26/08/2023). (Foto: Jauhari)
Gubernur Kalbar, Sutarmidji foto bersama saat menghadiri kualifikasi cabor barongsai Pra PON XXI 2024 Zona C, di Gor Perbasi Pontianak, Sabtu (26/08/2023). (Foto: Jauhari)

“Prestasi itu baru bisa bicara secara internasional ketika dewan juri dan dewan hakim bisa betul objektif dalam memberikan penilaian, karena standar penilaian itu berlaku universal kalau termasuk dalam olahraga atau event nasional,” katanya.

Ia juga mengatakan, olahraga tidak akan berjalan dengan baik, disaat dewan juri atau tim penilai melakukan standar ganda dalam penilaian suatu pertandingan karena hanya ingin memenangkan salah satu pihak.

“Apalagi ini pertama, berikan kesan yang positif dan mendalam, bahwa olahraga ini bergengsi dan layak untuk terus dipertandingkan,” jelasnya.

Baca Juga :  Edi: Bantuan Untuk KONI Akan Sesuaikan Kemampuan Pemkot

Gubernur kembali menekankan, bahwa kunci kesuksesan dalam mempertahankan cabor barongsai agar tetap eksis pada PON yang akan datang adalah sportivitas dalam penilaian. Terlepas Barongsai merupakan cabor yang cukup unik, yaitu menyatukan olahraga dengan nilai kesenian, budaya di dalamnya.

“Saya 10 tahun menjadi wali kota tahu persis bagaimana ketika persipon atau apapun yang ikut kompetisi, pasti ada hal-hal yang tidak baik dalam pimpinan wasit dan sebagainya dan itu menyebabkan prestasi tidak akan baik, sehebat apa pun atlet nya dia akan rusak,” katanya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment