KalbarOnline, Pontianak– Pesawat Lion JT 716 Jakarta – Pontianak yang sedianya mendarat pukul 17.55 WIB di Bandara Supadio, akhirnya dialihkan pendaratannya di Hang Nadim Batam, setelah sempat sekitar satu jam berputar-putar di atas Kota Pontianak.
Raja Tayan, Gusti Yusri yang ikut dalam penerbangan itu menyampaikan, pesawat sempat beberapa kali berupaya melakukan pendaratan, namun karena cuaca buruk ditandai hujan lebat disertai angin kencang, pilot kembali memacu pesawat menuju ketinggian.
“Berputar lagi beberapa kali dan berusaha untuk landing. Namun menanjak lagi,” katanya setibanya di Batam.
Sebelum landing seperti biasa, lewat pengeras suara pramugari mengumumkan akan melakukan pendaratan, persiapan pun dilakukan. Menurut Gusti Yusri yang juga Ketua PWI Kalbar itu, tidak ada nampak ketegangan di dalam kabin pesawat, sekalipun cahaya gelap menyelimuti kabin.
“Selama pesawat manuver di atas Pontianak rasanya cukup stabil hanya sesekali ada guncangan kecil,” ujarnya.
Sejumlah penumpang kala itu tampak berusaha melihat suasana di luar melalui jendela kaca, karena sudah menjelang malam, yang terlihat hanya cahaya lampu kota. Hujan deras yang mengguyur tampak membentuk seperti kabut.
Saat menjelang landing, dari ruang kemudi, pilot sepat menyampaikan kondisi cuaca buruk di Pontianak dengan jarak pandang 3000 meter.
“Kita menunggu panduan dari menara pengawas di Supadio,” sayup-sayup melalui pengeras suara.
Penerbangan ke Batam yang memakan waktu sekitar 40 menit berlangsung lancar. Tepat pukul 19.28 WIB, Lion JT 716 landing dengan mulus di landasan pacu Bandara Hang Nadim Kota Batam. Seluruh penumpang yang berjumlah sekitar 200 orang diturunkan ke terminal. (Jau)
Comment