Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 16 September 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Kalimantan Barat, Mirza menilai, sosialisasi tentang percepatan penurunan stunting untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) di ladang-ladang sawit Sarawak Malaysia belum terlalu kencang. Sebab sebagian besar para PMI belum mengetahui tentang stunting.
“Belum lama ini kami (IPKB Kalbar) ikut serta dalam kegiatan pelayanan pemasangan alkon MKJP pada PMI yang bekerja di Ladang Ladong Simunjan Sarawak Malaysia. Dalam kegiatan itu, turut dilakukan sosialisasi tentang stunting oleh Kepala BKKBN RI,” katanya, Sabtu (16/09/2023).
Mirza mengungkapkan, pada kegiatan sosialisasi tentang pemahaman stunting ke PMI, rupanya kebanyakan para PMI belum memahami apa yang namanya stunting. Barulah ketika Kepala BKKBN RI memberitahukan pencerahan tentang stunting, para PMI mulai paham tentang bahaya dari stunting ini.
Ia memperkirakan, temuan kurangnya pemahaman tentang stunting oleh PMI ini baru ditemukan di satu ladang sawit. Dari informasi yang didapat teman-teman IPKB Kalbar dari KJRI Kuching Malaysia, cukup banyak PMI yang bekerja di ladang sawit daerah Malaysia.
“Jika satu ladang ditemukan masih banyak PMI yang belum mengetahui stunting. Artinya besar kemungkinan yang ditemukan di satu ladang ini juga sama halnya dengan PMI di ladang lain di daerah Sarawak Malaysia. Mungkin mereka juga tidak tahu bahaya stunting,” katanya.
Menurut Mirza, agar sosialisasi upaya penurunan stunting bisa juga didapat oleh teman-teman PMI yang bekerja di ladang sawit Malaysia, sudah seharusnya ada MoU antara BKKBN dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia tentang upaya bersama dalam penurunan stunting ini. Sehingga ketika teman-teman KJRI melakukan berbagai macam kegiatan, sosialisasi tentang penurunan stunting pada PMI di ladang-ladang sawit Malaysia bisa juga diselipkan dalam kegiatan.
“MoU itu harus dilakukan ditataran pusat sehingga ketika kerja sama ini sudah berjalan di atas, para pelaksana di daerah tinggal menjalankan sosialisasinya pada para PMI. Saya rasa ini harus menjadi perhatian oleh para pihak ditataran atas. Apalagi Presiden sudah menetapkan bahwa stunting menjadi perhatian khusus yang harus dientaskan,” tutupnya. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak - Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Kalimantan Barat, Mirza menilai, sosialisasi tentang percepatan penurunan stunting untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) di ladang-ladang sawit Sarawak Malaysia belum terlalu kencang. Sebab sebagian besar para PMI belum mengetahui tentang stunting.
“Belum lama ini kami (IPKB Kalbar) ikut serta dalam kegiatan pelayanan pemasangan alkon MKJP pada PMI yang bekerja di Ladang Ladong Simunjan Sarawak Malaysia. Dalam kegiatan itu, turut dilakukan sosialisasi tentang stunting oleh Kepala BKKBN RI,” katanya, Sabtu (16/09/2023).
Mirza mengungkapkan, pada kegiatan sosialisasi tentang pemahaman stunting ke PMI, rupanya kebanyakan para PMI belum memahami apa yang namanya stunting. Barulah ketika Kepala BKKBN RI memberitahukan pencerahan tentang stunting, para PMI mulai paham tentang bahaya dari stunting ini.
Ia memperkirakan, temuan kurangnya pemahaman tentang stunting oleh PMI ini baru ditemukan di satu ladang sawit. Dari informasi yang didapat teman-teman IPKB Kalbar dari KJRI Kuching Malaysia, cukup banyak PMI yang bekerja di ladang sawit daerah Malaysia.
“Jika satu ladang ditemukan masih banyak PMI yang belum mengetahui stunting. Artinya besar kemungkinan yang ditemukan di satu ladang ini juga sama halnya dengan PMI di ladang lain di daerah Sarawak Malaysia. Mungkin mereka juga tidak tahu bahaya stunting,” katanya.
Menurut Mirza, agar sosialisasi upaya penurunan stunting bisa juga didapat oleh teman-teman PMI yang bekerja di ladang sawit Malaysia, sudah seharusnya ada MoU antara BKKBN dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia tentang upaya bersama dalam penurunan stunting ini. Sehingga ketika teman-teman KJRI melakukan berbagai macam kegiatan, sosialisasi tentang penurunan stunting pada PMI di ladang-ladang sawit Malaysia bisa juga diselipkan dalam kegiatan.
“MoU itu harus dilakukan ditataran pusat sehingga ketika kerja sama ini sudah berjalan di atas, para pelaksana di daerah tinggal menjalankan sosialisasinya pada para PMI. Saya rasa ini harus menjadi perhatian oleh para pihak ditataran atas. Apalagi Presiden sudah menetapkan bahwa stunting menjadi perhatian khusus yang harus dientaskan,” tutupnya. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini