Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 16 September 2023 |
KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson berkomitmen terus memaksimalkan beragam upaya dalam menekan angka stunting di daerah itu. Salah satunya dengan memasifkan aksi-aksi turun langsung ke tengah-tengah masyarakat.
Terutama dengan menyasar pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk memberikan edukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dibawah lima tahun (balita). Seperti yang dilakukannya bersama Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar di Posyandu Langsat Kota Pontianak, Sabtu (16/9/2023).
Pj Gubernur Harisson mengungkapkan aksi turun langsung ke Posyandu yang dilakukannya menjadi salah satu upaya untuk memastikan ibu hamil, ibu menyusui, balita mendapatkan edukasi gizi yang benar. Hal tersebut menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kasus stunting.
“Sekarang ini kita harus maksimalkan upaya untuk mencegah stunting, karena kalau sudah dalam rangka mengobati yang stunting itu sudah susah yang benar itu adalah mencegah,” ungkap Pj Gubernur Kalbar Harisson.
Dirinya menambahkan upaya untuk mencegah dapat dilakukan sejak remaja agar tidak mengalami anemia. Lalu gizi ibu hamil juga harus mendapatkan perhatian agar tidak mengalami anemia, sehingga nanti saat melahirkan bayi juga sehat.
“Kalau mulainya sudah sehat, sudah bagus berat badannya, tidak berat badan lahir rendah (BBLR) maka start untuk memulai tidak stunting itu sudah jauh lebih baik. Ini yang saya harapkan,” katanya.
Harisson turut mendorong keterlibatan semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting Provinsi Kalbar. Termasuk kepedulian perusahaan-perusahaan melalui program corporate social responsibility (csr). Perusahaan menurutnya dapat turun membantu edukasi di posyandu.
“Perusahaan-perusahaan melalui csrnya bisa turun ke posyandu, bisa dilaksanakan demo memasak bagaimana memasak yang baik bergizi tinggi mengutakaman protein hewani,” jelasnya.
Harisson menilai aksi-aksi yang menyasar langsung ibu hamil, ibu menyusui, balita dan remaja jauh lebih tepat dalam upaya percepatan penurunan stunting. Sehingga dirinya mendorong agar program penanganan stunting harus langsung menyasar ke posyandu-posyadu.
Misalnya mengajarkan ibu-ibu cara memasak dan menyiapkan makanan yang menjadi asupan untuk bayi. Maupun makanan untuk ibu hamil agar tetap mempunyai gizi yang baik.
“Saya pikir kalau kita bersama kolaborasi dan memanfaatkan pendanaan di samping dari pemerintah maupun masyarakat dan csr perusahaan kita akan mampu menekan angka stunting,” harapnya.
Dalam momentum itu Pj Gubernur Harisson juga didampingi Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Windy Prihastari juga telah dikukuhkan sebagai pembina Posyandu tingkat provinsi Ketua Umum TP-PKK pusat Tri Tito Karnavian.
Agenda tersebut juga menjadi bagian menindaklanjuti arahan Ketua Umum TP-PKK pusat Tri Tito Karnavian Tri Tito Karnavian yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Pembina Posyandu. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson berkomitmen terus memaksimalkan beragam upaya dalam menekan angka stunting di daerah itu. Salah satunya dengan memasifkan aksi-aksi turun langsung ke tengah-tengah masyarakat.
Terutama dengan menyasar pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk memberikan edukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dibawah lima tahun (balita). Seperti yang dilakukannya bersama Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar di Posyandu Langsat Kota Pontianak, Sabtu (16/9/2023).
Pj Gubernur Harisson mengungkapkan aksi turun langsung ke Posyandu yang dilakukannya menjadi salah satu upaya untuk memastikan ibu hamil, ibu menyusui, balita mendapatkan edukasi gizi yang benar. Hal tersebut menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kasus stunting.
“Sekarang ini kita harus maksimalkan upaya untuk mencegah stunting, karena kalau sudah dalam rangka mengobati yang stunting itu sudah susah yang benar itu adalah mencegah,” ungkap Pj Gubernur Kalbar Harisson.
Dirinya menambahkan upaya untuk mencegah dapat dilakukan sejak remaja agar tidak mengalami anemia. Lalu gizi ibu hamil juga harus mendapatkan perhatian agar tidak mengalami anemia, sehingga nanti saat melahirkan bayi juga sehat.
“Kalau mulainya sudah sehat, sudah bagus berat badannya, tidak berat badan lahir rendah (BBLR) maka start untuk memulai tidak stunting itu sudah jauh lebih baik. Ini yang saya harapkan,” katanya.
Harisson turut mendorong keterlibatan semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting Provinsi Kalbar. Termasuk kepedulian perusahaan-perusahaan melalui program corporate social responsibility (csr). Perusahaan menurutnya dapat turun membantu edukasi di posyandu.
“Perusahaan-perusahaan melalui csrnya bisa turun ke posyandu, bisa dilaksanakan demo memasak bagaimana memasak yang baik bergizi tinggi mengutakaman protein hewani,” jelasnya.
Harisson menilai aksi-aksi yang menyasar langsung ibu hamil, ibu menyusui, balita dan remaja jauh lebih tepat dalam upaya percepatan penurunan stunting. Sehingga dirinya mendorong agar program penanganan stunting harus langsung menyasar ke posyandu-posyadu.
Misalnya mengajarkan ibu-ibu cara memasak dan menyiapkan makanan yang menjadi asupan untuk bayi. Maupun makanan untuk ibu hamil agar tetap mempunyai gizi yang baik.
“Saya pikir kalau kita bersama kolaborasi dan memanfaatkan pendanaan di samping dari pemerintah maupun masyarakat dan csr perusahaan kita akan mampu menekan angka stunting,” harapnya.
Dalam momentum itu Pj Gubernur Harisson juga didampingi Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Windy Prihastari juga telah dikukuhkan sebagai pembina Posyandu tingkat provinsi Ketua Umum TP-PKK pusat Tri Tito Karnavian.
Agenda tersebut juga menjadi bagian menindaklanjuti arahan Ketua Umum TP-PKK pusat Tri Tito Karnavian Tri Tito Karnavian yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Pembina Posyandu. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini