Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 29 April 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Barat menggelar workshop Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) untuk para jurnalis perempuan di Kota Pontianak.
Kegiatan yang digelar selama dua hari ini, 27 28 April 2024, diikuti oleh 16 peserta jurnalis perempuan di Kota Pontianak, yang berlangsung di Hotel Harris Pontianak.
Adanya workshop ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya kasus KBGO di Indonesia yang menimpa berbagai kalangan dan profesi, tak terkecuali jurnalis perempuan di ranah peliputan.
Ketua Umum FJPI, Uni Lubis mengatakan, penyebab terjadinya KBGO banyak faktor. Umumnya karena adanya relasi kuasa yang menjadi pemicu banyaknya kekerasan atau pelecehan perempuan.
“Ranah online, perwujudan sehari-hari seperti cat calling makin masif, dan terus meluas,” kata Uni Lubis.
Saat ini, kondisi jurnalis perempuan di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Sebab, banyak sekali jurnalis perempuan yang mengalami pelecehan baik di kantor maupun saat liputan.
“Aspeknya kelihatan, di mana angka pelecehan selalu meningkat,” ujarnya.
Menurutnya, pelaporan terkait hal ini masih seperti teori gunung es, karena masih banyak kasus kekerasan dan pelecehan kepada perempuan tak dilaporkan.
Disamping itu, dengan adanya basis teknologi, banyak pelaku melakukan modus-modus KBGO dengan memanfaatkan media sosial, seperti Whatsapp dan Instagram.
“KBGO banyak menyasar kepada hal privasi yang kita share di media sosial, sehingga membuat kita tidak aman,” sebutnya.
Ia menjelaskan, bahwa aktivitas yang dishare pada media sosial membuat tindak kejahatan akan lebih mudah terjadi. Karena, Indonesia merupakan negara yang rentan terjadinya pencurian data atau dihack.
“Data kita rentan diperjualbelikan. Bedakan akun publik dan akun pribadi,” pungkasnya.
Beberapa aktivitas yang dikategorikan KBGO antara lain:
Adapun beberapa tips untuk melindungi privasi di media sosial dan aplikasi percakapan, diantaranya:
KalbarOnline, Pontianak - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Barat menggelar workshop Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) untuk para jurnalis perempuan di Kota Pontianak.
Kegiatan yang digelar selama dua hari ini, 27 28 April 2024, diikuti oleh 16 peserta jurnalis perempuan di Kota Pontianak, yang berlangsung di Hotel Harris Pontianak.
Adanya workshop ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya kasus KBGO di Indonesia yang menimpa berbagai kalangan dan profesi, tak terkecuali jurnalis perempuan di ranah peliputan.
Ketua Umum FJPI, Uni Lubis mengatakan, penyebab terjadinya KBGO banyak faktor. Umumnya karena adanya relasi kuasa yang menjadi pemicu banyaknya kekerasan atau pelecehan perempuan.
“Ranah online, perwujudan sehari-hari seperti cat calling makin masif, dan terus meluas,” kata Uni Lubis.
Saat ini, kondisi jurnalis perempuan di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Sebab, banyak sekali jurnalis perempuan yang mengalami pelecehan baik di kantor maupun saat liputan.
“Aspeknya kelihatan, di mana angka pelecehan selalu meningkat,” ujarnya.
Menurutnya, pelaporan terkait hal ini masih seperti teori gunung es, karena masih banyak kasus kekerasan dan pelecehan kepada perempuan tak dilaporkan.
Disamping itu, dengan adanya basis teknologi, banyak pelaku melakukan modus-modus KBGO dengan memanfaatkan media sosial, seperti Whatsapp dan Instagram.
“KBGO banyak menyasar kepada hal privasi yang kita share di media sosial, sehingga membuat kita tidak aman,” sebutnya.
Ia menjelaskan, bahwa aktivitas yang dishare pada media sosial membuat tindak kejahatan akan lebih mudah terjadi. Karena, Indonesia merupakan negara yang rentan terjadinya pencurian data atau dihack.
“Data kita rentan diperjualbelikan. Bedakan akun publik dan akun pribadi,” pungkasnya.
Beberapa aktivitas yang dikategorikan KBGO antara lain:
Adapun beberapa tips untuk melindungi privasi di media sosial dan aplikasi percakapan, diantaranya:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini