Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 21 September 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Pesona Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak, tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Hari ini, 21 September 2023 menjadi momen matahari tepat di Garis Khatulistiwa. Tepat pukul 11.52 WIB fenomena alam itu terjadi dan bayangan benda yang ada di sekitar tak tampak karena tepat berada di bawahnya.
Para pengunjung berlomba-lomba mendirikan telur. Beberapa di antaranya berhasil dalam tempo singkat, tetapi ada pula yang mencoba berkali-kali tetap gagal.
[caption id="attachment_142917" align="alignnone" width="1280"]
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melihat detik-detik matahari berkulminasi lewat sebuah alat. (Sumber foto: Indri dan Prokopim Pontianak)[/caption]
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pesona Kulminasi Matahari menjadi agenda tetap tahunan di Kota Pontianak. Istimewanya, Pontianak satu-satunya wilayah yang dilintasi garis equator dan tepat berada di tengah kota.
“Kita selalu menggelar event ini dalam rangka meningkatkan iklim pariwisata di Kota Pontianak, apalagi Tugu Khatulistiwa ini merupakan ikon Kota Pontianak karena menjadi satu-satunya kota yang dilewati garis khatulistiwa,” ucapnya.
Edi berharap kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Provinsi Kalbar dan pemerintah pusat serta dunia usaha bisa semakin diperkuat sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan, tidak hanya domestik bahkan dunia internasional.
“Sehingga lebih membooming lagi, tidak hanya dihadiri warga Kota Pontianak melainkan juga oleh turis lokal atau domestik bahkan turis mancanegara,” kata Edi.
[caption id="attachment_142916" align="alignnone" width="2560"]
Pj Gubernur Kalbar, Harisson berjabat tangan dengan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di depan Tugu Khatulistiwa. (Sumber foto: Indri dan Prokopim Pontianak)[/caption]
Pihaknya selalu mengusulkan Pesona Kulminasi Matahari supaya masuk dalam kalender pariwisata nasional. Peringatan kulminasi matahari digelar dua kali dalam setahun, yakni di bulan Maret dan September.
“Makanya kita harapkan inovasi dan kreativitas pengemasan acara lebih baik, supaya kualitasnya terus meningkat,” imbuhnya.
Edi menjelaskan, untuk kawasan Tugu Khatulistiwa ini sudah dilakukan penataan dan rehabilitasi serta perbaikan lingkungan. Sementara untuk kawasan sekitar masih terkendala masalah lahan karena lahan masih dimiliki TNI AD. Pihaknya terus berupaya bagaimana untuk bisa mendapatkan lahan ini agar bisa dikembangkan.
“Tugu Khatulistiwa ini satu-satunya branding Kota Pontianak sehingga tamu ataupun turis yang datang pasti akan mampir ke sini, mereka bahkan merasa tidak ke Kota Pontianak kalau tidak mengunjungi Tugu Khatulistiwa. Maka branding Tugu Khatulistiwa ini akan terus kita viralkan dan kita tingkatkan kualitas pelayanannya,” tukasnya. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak - Pesona Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak, tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Hari ini, 21 September 2023 menjadi momen matahari tepat di Garis Khatulistiwa. Tepat pukul 11.52 WIB fenomena alam itu terjadi dan bayangan benda yang ada di sekitar tak tampak karena tepat berada di bawahnya.
Para pengunjung berlomba-lomba mendirikan telur. Beberapa di antaranya berhasil dalam tempo singkat, tetapi ada pula yang mencoba berkali-kali tetap gagal.
[caption id="attachment_142917" align="alignnone" width="1280"]
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melihat detik-detik matahari berkulminasi lewat sebuah alat. (Sumber foto: Indri dan Prokopim Pontianak)[/caption]
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pesona Kulminasi Matahari menjadi agenda tetap tahunan di Kota Pontianak. Istimewanya, Pontianak satu-satunya wilayah yang dilintasi garis equator dan tepat berada di tengah kota.
“Kita selalu menggelar event ini dalam rangka meningkatkan iklim pariwisata di Kota Pontianak, apalagi Tugu Khatulistiwa ini merupakan ikon Kota Pontianak karena menjadi satu-satunya kota yang dilewati garis khatulistiwa,” ucapnya.
Edi berharap kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Provinsi Kalbar dan pemerintah pusat serta dunia usaha bisa semakin diperkuat sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan, tidak hanya domestik bahkan dunia internasional.
“Sehingga lebih membooming lagi, tidak hanya dihadiri warga Kota Pontianak melainkan juga oleh turis lokal atau domestik bahkan turis mancanegara,” kata Edi.
[caption id="attachment_142916" align="alignnone" width="2560"]
Pj Gubernur Kalbar, Harisson berjabat tangan dengan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di depan Tugu Khatulistiwa. (Sumber foto: Indri dan Prokopim Pontianak)[/caption]
Pihaknya selalu mengusulkan Pesona Kulminasi Matahari supaya masuk dalam kalender pariwisata nasional. Peringatan kulminasi matahari digelar dua kali dalam setahun, yakni di bulan Maret dan September.
“Makanya kita harapkan inovasi dan kreativitas pengemasan acara lebih baik, supaya kualitasnya terus meningkat,” imbuhnya.
Edi menjelaskan, untuk kawasan Tugu Khatulistiwa ini sudah dilakukan penataan dan rehabilitasi serta perbaikan lingkungan. Sementara untuk kawasan sekitar masih terkendala masalah lahan karena lahan masih dimiliki TNI AD. Pihaknya terus berupaya bagaimana untuk bisa mendapatkan lahan ini agar bisa dikembangkan.
“Tugu Khatulistiwa ini satu-satunya branding Kota Pontianak sehingga tamu ataupun turis yang datang pasti akan mampir ke sini, mereka bahkan merasa tidak ke Kota Pontianak kalau tidak mengunjungi Tugu Khatulistiwa. Maka branding Tugu Khatulistiwa ini akan terus kita viralkan dan kita tingkatkan kualitas pelayanannya,” tukasnya. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini