KalbarOnline, Ketapang – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson bersama Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari memberikan edukasi gizi terkait pencegahan stunting, yang dipusatkan di Puskesmas Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Rabu (25/10/2023).
Kegiatan itu juga dihadiri oleh para tenaga kesehatan (nakes) hingga kader posyandu dari Puskesmas Pemahan dan Puskesmas Sungai Melayu. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Erna Yulianti dalam kesempatan itu.
Harisson yang dulunya sempat bertugas sebagai dokter di puskesmas menyampaikan, kalau dirinya memahami apa yang menjadi kesulitan para petugas di puskesmas.
“Jadi itu harus disiasati agar pelayanan di puskesmas ini bisa tetap bagus. Sehingga harus ada semangat juang untuk tumbuh ditengah kesulitan yang ada. Tentu akan ada kesulitan ketika kita menjalankan tugas di puskesmas,” sampainya.
Mengenai pencegahan stunting, Harissson menekankan, semua pihak termasuk puskesmas, harus terus mensosialisasikannya sampai ke tingkat masyarakat paling bawah, dengan sasaran utama adalah kaum ibu.
“Jadi saya minta untuk (nakes) agar rajin mengajari dan mengedukasi ibu-ibu. Jadi kalau turun ke puskesmas jangan rapat lagi, tapi lebih kepada edukasi dan praktik,” jelas Harisson.
Lebih teknis, Harisson menjelaskan, biasanya pada usia bayi dua tahun (baduta) menerima ASI eksklusif selama enam bulan. Setelah itu baru diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
“Nah kadang MPASI ini ibu-ibu yang biasanya masih bingung,” ucap Harisson.
Harisson menyampaikan, terdapat tiga unsur penting yang harus ada di MPASI, yakni harus mengandung karbohidrat, protein hewani dan lemak.
“Kalau protein hewani ini sebenarnya yang paling mudah kita temui adalah ikan, namun tentunya boleh dengan jenis lainnya yang mengandung protein hewani,” ujarnya.
Lalu yang mengandung lemak, diantaranya seperti minyak sayur, margarin dan santan. “Jadi bisa diberikan dua sendok teh dimasukan ke bubur atau diolah lagi untuk tambahan olahan protein hewani. Kita juga boleh kasi MSG, malah garam yang tidak boleh banyak-banyak,” terangnya.
Hal-hal semacam itulah dikatakan Harisson, yang perlu diedukasi kepada ibu-ibu, yang memang masih banyak belum mengetahui hal tersebut.
Ditempat yang sama, Kepala Dinkes Kabupaten Ketapang, Feria Kowira menjelaskan, Puskesmas Tumbang Titi merupakan puskesmas tertua di Kabupaten Ketapang yang memiliki sekitar 111 orang SDM nakes, yang menaungi 27 desa dan 35 posyandu.
Sedangkan Puskesmas Sungai Melayu—yang juga ikut serta dalam kegiatan ini—mempunyai 71 orang SDM, menaungi 15 desa dan 15 posyandu. Lalu Puskesmas Pemahan memiliki 57 orang SDM nakes, dengan menaungi 7 desa dan 7 posyandu yang merupakan pecahan dari Puskesmas Tumbang Titi.
“Kami berterima kasih atas kunjungan Pak Gubernur dan Pj Ketua TP PKK, atas berkenan telah memberikan bingkisan berupa tambahan makanan untuk balita di Kecamatan Tumbang Titi, serta yang telah berpartisipasi, pihak Jamkrida, Bank Kalbar, dan dinkes provinsi,” pungkasnya. (Jau)
Comment