KalbarOnline, Kalsel – Profesi guru bak pelita di tengah gelapnya jalan menuju masa depan generasi bangsa. Menuangkan goresan pengetahuan dan akhlak di dalam polosnya lembar pribadi murid-muridnya agar tak mudah tergerus tantangan-tantangan yang menanti.
Tak terhitung puluhan bahkan ribuan generasi anak bangsa yang tercerdaskan berkat abdi para guru yang tak kenal lelah dan tak hitung upah.
Meskipun sembari berjibaku dengan kerasnya dan keterbatasan dalam hidup mereka, namun ikhlasnya hati menguatkan sendi pengabdian mereka untuk terus bergerak mengantarkan anak bangsa ke masa depan yang lebih baik.
Seperti halnya potret tiga puluh guru penyandang disabilitas di Kalimantan Selatan yang terus bergerak mengabdikan diri sembari melawan keterbatasan fisiknya. Terus berjalan meski langkah tertatih, terus menyuarakan bait pengetahuan melalui gerak isyarat tangannya dan terus menatap terangnya mimpi anak didiknya dibalik tirai penutup cakrawala.
Hal tersebut menghadirkan takjub bagi General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro. Dirinya tak dapat menggambarkan betapa besarnya pengabdian para guru penyandang disabilitas tersebut. Dengan segala keterbatasannya mereka tetap ikhlas mengajarkan generasi bangsa untuk menyambut masa depan yang lebih baik.
“Betapa sulitnya merangkaikan kata untuk menggambarkan betapa menginspirasinya pengabdian guru disabilitas, karena dengan segala keterbatasannya terus ikhlas menjalankan tugas mulia mendidik anak bangsa” ungkap Salam.
Hal itu disampaikan Salam dalam acara penyerahan kado manis kepada 30 guru penyandang disabilitas oleh Bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIP3B Kalimantan dalam momen Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2023.
Kado manis yang berasal dari apresiasi pegawai ini diserahkan secara langsung di Madrasah Ibtidaiyah Plus Darul Ilmi, Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (24/11/2023) itu pun menuai haru.
Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Sodikin, guru PPPK yang merupakan penyandang disabilitas fisik yang sehari-harinya harus berjuang melawan beratnya langkah kaki melalui perjalanan puluhan kilometer untuk pergi mengajar.
“Alhamdulillah bantuan dari PLN sangat berarti bagi kami dan semoga dukungan ini terus berlanjut di tahun berikutnya agar lebih banyak lagi guru disabilitas yang merasakan manfaatnya” ungkap Sadikin dalam lirih harunya.
Senada dengan itu, Faizah Abdiah, guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Banjarbaru yang juga merupakan Ketua Pelaksana Harian Teras Inklusi, Badan Pemerhati Kaum Disabilitas di Banjarbaru menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PLN yang peduli terhadap guru disabilitas.
Faizah mengakui, kalau memang selama ini sangat minim apresiasi dari pihak lain terhadap pengabdian guru-guru disabilitas.
“Semoga melalui momen ini semakin memotivasi para penyandang disabilitas untuk berani mengambil profesi guru. Karena keterbatasan bukanlah halangan bagi mereka untuk bergerak mengabdikan diri mendidik anak bangsa” ungkap Faizah. (Jau)
Comment