KalbarOnline, Ketapang – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sukiryanto menghibahkan sebidang tanah miliknya untuk keperluan tempat pemakaman umum (TPU) bagi masyarakat Kabupaten Ketapang.
Hal itu diungkapkan oleh senator asal Ketapang ini saat menyerap aspirasi dari warga Kelurahan Mulia Baru saat melakukan kunjungan kerja di Ketapang.
“Keluhan masyarakat mulia baru tidak punya makam, nah saya kebetulan orang Ketapang, saya mencoba mencarikan solusi ketika pemda tidak mampu memenuhi hal itu,” ujarnya saat berkunjung ke Kabupaten Ketapang, Sabtu (02/12/2023) sore.
Persoalan makam di Mulia Baru menurut Sukiryanto bukanlah perihal baru melainkan sudah berjalan lima tahun terakhir.
“Ini diungkapkan tadi bahwa masyarakat sudah mengajukan sejak 5 tahun lalu, tapi sampai sekarang tidak terealisasi,” tuturnya.
Sebagai Anggota DPD RI, menampung dan menjawab keluhan masyarakat menurutnya sudah menjadi kewajiban. Untuk memenuhi permintaan makam tersebut, meski DPD RI tidak memiliki dana aspirasi menyangkut hal itu, namun Sukiryanto memastikan menggunakan lahan pribadi tanpa ada bantuan dari pemerintah.
“Saat ini apabila warga Mulia Baru ada yang meninggal tapi tidak ada tempat pemakaman, kami sudah siap pemakaman umum,” ucapnya.
Sukir menyebut, ke depan dirinya berencana akan mencarikan lahan khusus bagi masyarakat Mulia Baru, namun setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah dan masyarakat sekitar bahwa lokasi itu nantinya akan dijadikan tempat pemakaman muslim.
“Tapi secara khusus ke depan kami akan carikan makam muslim di Mulia Baru,” ujarnya.
Selain persoalan makam, melalui Yayasan Mishaslil Upas Desa Mekar Sari, Pematang Sindon, Sukiryanto turut menyampaikan siap menampung anak yatim untuk masyarakat Ketapang.
“Saya punya pondok pesantren Mishaslil Upas, di situ ada tahfiz. Kita bangun panti asuhan berkapasitas 90 anak yatim,” katanya.
Dari kapasitas 90 anak yatim, masih dibutuhkan sebanyak sekitar 60 orang dan tentunya tanpa dipungut biaya, bahkan akan disekolahkan hingga ke perguruan tinggi.
“Ketika nanti ada masyarakat anak yatim tidak ada yang membiayai, baik makan, minum, sekolah. Silahkan daftar ke pondok pesantren saya, kami masih perlu 60 orang dan akan kami tanggung sampai ke perguruan tinggi,” ajaknya.
Dirinya memastikan, untuk pesantren khusus bagi anak yatim ini sama sekali tidak terkait dengan politik, melainkan bentuk kepedulian pribadinya pada anak yatim tanpa ada campur tangan pemerintah.
“Ini terlepas dari saya mau nyalon di DPR RI. Khusus saat ini, yayasan kami tidak memerlukan bantuan pemerintah, biarkanlah pemerintah bantu yang lain dulu,” tutupnya.
Usai melakukan pertemuan dengan masyarakat, Sukir turut membagikan bingkisan berupa sembako pada masyarakat yang hadir di pertemuan tersebut. (Adi LC)
Comment