KalbarOnline, Pontianak – Mengawali agenda Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan, rombongan peserta yang terdiri dari sembilan pemerintah kota se-Kalimantan ngopi bareng di warung kopi yang terletak dekat Pelabuhan Senghie.
Meski hujan rintik, tak menyurutkan para kepala daerah dan utusan pemerintah kota se-Kalimantan itu untuk menikmati suasana pagi di Pontianak.
Usai menikmati kopi, rombongan berjalan kaki menyusuri waterfront menikmati keindahan Sungai Kapuas dengan berbagai aktivitasnya.
Tiba di taman yang ada tepat di belakang Bank BNI, para wali kota dan pejabat yang mewakili kota masing-masing, menanam pohon bersama. Di sela penanaman pohon, para tamu juga mendapat kesempatan untuk memanah balon yang sudah disediakan.
Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu terkesan dengan kemajuan pembangunan Kota Pontianak. Beberapa waktu silam ia berkunjung ke Pontianak, dirinya mengaku kagum dengan keberadaan waterfront sepanjang tepian Sungai Kapuas. Bahkan dia menyatakan akan menjadikan Pontianak sebagai rujukan untuk penataan tepian sungai.
“Tadi Pak Wali Kota Pontianak cerita sedikit prosesnya, dan ini akan menjadi rujukan kita di Palangkaraya, karena saat ini kami juga sedang merencanakan penataan bantaran sungai,” ujarnya usai ikut menyusuri waterfront dengan berjalan kaki, Kamis (07/12/2023) pagi.
Perkembangan pembangunan Kota Pontianak saat ini diakuinya cukup pesat, karena sudah beberapa kali dirinya berkunjung ke kota ini. Dalam konteks Apeksi yang mengangkat tema lingkungan, Hera menilai Kota Pontianak bisa menjadi rujukan sebagai kota yang layak huni. Terlebih isu iklim global merujuk pada bagaimana menciptakan kota-kota yang ramah lingkungan dan layak huni yang menjadi tujuan semua.
“Itulah kunci dari rujukan kesejahteraan masyarakat dan kualitas kehidupan warga di Kota,” tuturnya.
Ketua Komwil V Apeksi Regional Kalimantan, Basri Rase, yang juga Wali Kota Bontang menyebut, sepanjang beberapa kali kunjungannya, perkembangan Kota Pontianak luar biasa, terutama dari sisi pembangunan.
Sepanjang perjalanan, ia melihat drainase, penataan taman dan pepohonan yang tertata baik, termasuk penataan kota hingga waterfront sepanjang tepian Sungai Kapuas hingga penataan trotoar yang ramah pejalan kaki.
“Luar biasa pembangunan di Pontianak ini, tiga tahun terakhir saya lihat sudah jauh lebih maju,” sebutnya.
Basri juga terkesan dengan kekayaan kuliner di Pontianak yang beraneka ragam. Tak terkecuali buah-buahan yang menjadi kegemarannya.
“Tadi malam saya makan durian. Kalau saya ke Pontianak yang saya cari adalah durian, langsat dan duku,” ucapnya.
Ngopi di warung kopi tak luput dari tujuannya selama berada di Pontianak. Baginya, menjamurnya warung kopi menjadi daya tarik bagi tamu yang datang ke kota ini.
“Saya juga tadi malam ngopi di warung kopi, karena di sini 24 jam jadi suasana kotanya hidup,” imbuhnya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, agenda hari pertama sebelum pelaksanaan raker, para tamu diajak untuk menikmati Sungai Kapuas dengan berjalan kaki di sepanjang waterfront.
“Setelah menyusuri waterfront, kita menanam pohon bersama di taman yang ada di belakang BNI,” pungkasnya. (Indri)
Comment