KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson menyampaikan, saat ini terdapat dua pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di RSUD dr. Soedarso.
“Saat ini 17 Desember 2023 di RSUD Soedarso merawat dua pasien Covid-19, (keduanya) dirawat di ruang isolasi untuk penyakit-penyakit infeksi,” ujarnya di sela-sela meninjau kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso menghadapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.
Harisson menjelaskan, dari dua pasien yang, satu merupakan laki-laki berusia 74 tahun yang baru pulang dari melaksanakan ibadah umrah ke Arab Saudi. Yang bersangkutan mengalami batuk-batuk, dan memang mengidap kelainan jantung.
“Jadi ada komorbidnya,” katanya.
Kemudian pasien kedua, yakni berusia 28 tahun, juga memiliki komorbid, yaitu penyakit ginjal kronis. Karena masing-masing memiliki penyakit penyerta, maka keduanya memang harus dirawat di rumah sakit (RS).
“Ada dua pasien yang dirawat sejak tanggal 14 Desember 2023. Lalu ada dua lagi pasien, satu petugas medis, tidak ada riwayat perjalanan, kemungkinan tertular dari pasien, kemudian satu lagi umur 24 tahun isolasi mandiri di rumah,” katanya.
Dengan demikian total sudah ada empat pasien Covid-19, dengan dua dirawat di RSUD Soedarso, dan dua lagi melaksanakan isolasi mandiri di rumah.
Harisson pun mengimbau kepada masyarakat yang mengidap batuk dan pilek agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas. Itu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
“Kemudian bagi masyarakat secara umum yang melakukan aktivitas di tempat ramai, saya sarankan memakai masker. Untuk pasien yang memiliki komorbid seperti jantung, ginjal, hati dan lain-lain, agar dikontrol penyakit komorbidnya ke dokter,” pesannya.
Dengan rutin memeriksakan penyakit komorbid ke dokter atau fasyankes, tentu penyakit tersebut bisa terkontrol, dan tidak menjadi berat ketika tertular Covid-19.
Sejalan dengan itu, Harisson juga mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian menjaga kebugaran tubuh, serta menjaga pola makan yang teratur dan bergizi, juga olahraga teratur dan istirahat yang cukup.
“Dengan begitu kondisi kita akan tetap fit. Walaupun tertular, kita tidak sampai harus dirawat di RS,” tambahnya.
Mengenai kesiapan penanggulangan Covid-19, Harisson mengatakan, kalau RSUD Soedarso dan RS TNI/Polri serta RS daerah di kabupaten/kota sudah cukup berpengalaman menghadapi pandemi pada tahun 2020 sampai 2021. Di mana kondisi tersebut jauh lebih rumit, dan dengan kondisi kegawatdaruratan yang lebih tinggi.
“Apalagi RSUD Soedarso sekarang sudah memiliki gedung sendiri untuk isolasi dengan kapasitas 50 tempat tidur. Nah RS yang lain pun di kabupaten/kota memiliki ruang isolasi, jadi kami sebenarnya siap melayani pasien-pasien Covid-19,” katanya.
Selain kepada masyarakat, Harisson juga menginstruksikan kepada bupati dan wali kota untuk memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah masing-masing. Seperti ruang-ruang isolasi, tenaga medis dan lainnya, dalam menghadapi kewaspadaan peningkatan pasien Covid-19.
“Saya harapkan bupati wali kota mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti ruangan isolasi dan tenaga medis dipersiapkan terhadap kewaspadaan peningkatan pasien covid 19,” jelasnya.
“Kasi tahu (sosialisasikan) ke masyarakat jangan panik, yang penting jaga kebugaran tubuh, sering cuci tangan terutama sebelum menyentuh muka dan makanan. Pakai masker bila sedang batuk dan pilek,” tutup Harison. (Jau)
Comment