Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 19 Desember 2023 |
KalbarOnline, Sanggau - Pemerintah Provinsi Kalbar akan segera menyusun tata niaga komoditas cabai, guna menghindari tumbuhnya kartel-kartel yang berpotensi mengacaukan harga pasar cabai di daerah.
Hal itu disampaikan Harisson usai membuka operasi pasar murah di Pasar Seroja Sanggau, Kabupaten Sanggau, Selasa (19/12/2023).
“Nah kalau cabai ini memang perlu kita evaluasi tata niaganya, di tingkat petani itu dijual Rp 35 ribu - Rp 40 ribu, sampai ke pasar ini dia sudah Rp 65 ribu,” katanya.
Harisson menyiratkan, bahwa pengaturan tata niaga cabai ini akan dilakukan pihaknya dalam waktu dekat. Mengingat cabai sendiri merupakan komoditi yang cukup rentan untuk “dipermainkan” para kartel, baik dari sisi stok maupun harganya.
“Nanti saya akan segera melakukan koordinasi untuk kita lakukan tata niaga, jangan sampai nanti, harga-harga ini nanti dikontrol atau dimonopoli oleh kartel, mereka beli semua cabai itu nanti, tapi nanti dijual ke pasar dengan harganya mereka, harga yang tinggi,” jelasnya.
Harisson menekankan, kalau rumusan evaluasi tata niaga cabai ini nantinya tentu akan memperhitungkan kesejahteraan para petani lokal. Di mana harga cabai bisa tetap stabil atau murah, namun dengan tidak mengecilkan pendapatan para petani cabai tersebut.
Harisson mencontohkan, untuk di Kabupaten Sanggau, komoditas cabai ini salah satunya banyak terdapat di Kecamatan Tayan Hulu dan Tayan Hilir. Maka secara teknis, dalam rumusan itu, Pemprov Kalbar juga akan menghitung berapa biaya produksi termasuk berapa biaya angkut antara lahan pertanian dan pasar, sehingga harga cabai ini bisa ditekan dan tetap stabil sampai ke konsumen.
“Kita juga harus memperhatikan kesejahteran petani, jangan sampai harganya terlalu rendah sehingga petani juga rugi,” tegasnya. (Jau)
KalbarOnline, Sanggau - Pemerintah Provinsi Kalbar akan segera menyusun tata niaga komoditas cabai, guna menghindari tumbuhnya kartel-kartel yang berpotensi mengacaukan harga pasar cabai di daerah.
Hal itu disampaikan Harisson usai membuka operasi pasar murah di Pasar Seroja Sanggau, Kabupaten Sanggau, Selasa (19/12/2023).
“Nah kalau cabai ini memang perlu kita evaluasi tata niaganya, di tingkat petani itu dijual Rp 35 ribu - Rp 40 ribu, sampai ke pasar ini dia sudah Rp 65 ribu,” katanya.
Harisson menyiratkan, bahwa pengaturan tata niaga cabai ini akan dilakukan pihaknya dalam waktu dekat. Mengingat cabai sendiri merupakan komoditi yang cukup rentan untuk “dipermainkan” para kartel, baik dari sisi stok maupun harganya.
“Nanti saya akan segera melakukan koordinasi untuk kita lakukan tata niaga, jangan sampai nanti, harga-harga ini nanti dikontrol atau dimonopoli oleh kartel, mereka beli semua cabai itu nanti, tapi nanti dijual ke pasar dengan harganya mereka, harga yang tinggi,” jelasnya.
Harisson menekankan, kalau rumusan evaluasi tata niaga cabai ini nantinya tentu akan memperhitungkan kesejahteraan para petani lokal. Di mana harga cabai bisa tetap stabil atau murah, namun dengan tidak mengecilkan pendapatan para petani cabai tersebut.
Harisson mencontohkan, untuk di Kabupaten Sanggau, komoditas cabai ini salah satunya banyak terdapat di Kecamatan Tayan Hulu dan Tayan Hilir. Maka secara teknis, dalam rumusan itu, Pemprov Kalbar juga akan menghitung berapa biaya produksi termasuk berapa biaya angkut antara lahan pertanian dan pasar, sehingga harga cabai ini bisa ditekan dan tetap stabil sampai ke konsumen.
“Kita juga harus memperhatikan kesejahteran petani, jangan sampai harganya terlalu rendah sehingga petani juga rugi,” tegasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini