Sejarah Hari Pers Nasional

KalbarOnline, Nasional – Hari Pers Nasional (HPN) diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 9 Februari bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Untuk tahun ini, HPN diselenggarakan di Jakarta dengan tema “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa.”

Diperingatinya HPN ini tak terlepas dari sejarah akan peran penting dan posisi wartawan sebagai aktivis dalam pemberitaan yang membangkitkan kesadaran nasional masyarakat. Dari situ kemudian terbentuklah organisasi bernama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo (Blora, 1880 – 1918) dikukuhkan sebagai Bapak Pers Nasional karena jasanya sebagai perintis jurnalistik nasional. Beliau mendirikan surat kabar pertama yang dimiliki dan dikelola oleh pribumi, yaitu Medan Prijaji (Bandung, 1907 – 1912).

Baca Juga :  Komisi II DPR RI Apresiasi Capaian PTSL dan Implementasi Sertifikat Elektronik di Kota Denpasar

Seperti yang telah disinggung, ditetapkannya HPN sangat erat kaitannya dengan PWI, karena telah dibahas, bahkan menjadi salah satu butir dari hasil Kongres PWI ke-28 di Padang pada tahun 1978.

Logo Hari Pers Nasional 2024. (Foto: Istimewa)
Logo Hari Pers Nasional 2024. (Foto: Istimewa)

Dalam kongres tersebut, isu tentang Hari Pers Nasional tercetus dari keinginan tokoh-tokoh pers untuk memperingati kehadiran dan peran pers Indonesia dalam lingkup nasional.

Baca Juga :  Jokowi Tetapkan Perpres Publisher Rights Mendukung Jurnalisme Berkualitas

Setelah sekitar 7 tahun berlalu, akhirnya tanggal 9 Februari ditetapkan secara resmi oleh pemerintah sebagai Hari Pers Nasional. Kala itu, Indonesia berada dalam era orde baru yang mana masih dipimpin oleh Soeharto.

Penetapan Hari Pers Nasional sendiri dapat ditemukan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985. (FikA)

Sumber: Indonesiabaik.id

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment