KalbarOnline, Mempawah – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson didampingi Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari menyerahkan sejumlah bantuan kepada salah satu warga bernama Amoy di RT 01/RW 03, Gang Keluarga, Desa Nusapati, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Jumat (09/02/2024) siang.
Warga yang juga akrab disapa Mak Moy itu merupakan janda, yang tinggal dengan seorang anak laki-lakinya berusia 22 tahun, dan mengalami keterbelakangan mental.
Mak Moy sehari-hari tinggal di rumah sederhana berdinding papan, dan berukuran kecil. Bahkan rumah yang ia tempati belum memiliki tempat mandi, cuci, kakus (MCK) yang memadai. Beruntung warga sekitar begitu peduli, dan sering membantu Mak Moy dan anaknya. Baik bantuan makanan, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Harisson membawa bantuan berupa, beras, mie instan dan telur. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga akan memberikan bantuan bedah rumah melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kalbar. Bantuan itu diberikan dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Kalbar.
“Hari ini (Jumat) kita mengunjungi satu saudara kita yang termasuk dalam kategori kemiskinan ekstrem, suaminya sudah meninggal, ibu ini tidak bekerja, dan anaknya mengalami keterbelakangan mental. Saya sudah memberikan sedikit bantuan, saya juga mengucapkan terima kasih kepada warga di sini yang sudah sedemikian besarnya rasa empati, dan kebersamaan sehingga selalu membantu Ibu Moy, dan anaknya ini,” ungkap Harisson.
Harisson melanjutkan, selain bantuan tersebut, ia juga meminta Dinas Perkim Kalbar segera melaksanakan program bedah rumah untuk Mak Moy. Harapannya rumah tersebut bisa dibangun tahun ini, dan dalam waktu dekat tim dari Dinas Perkim Kalbar sudah akan turun ke sana.
“Untuk bedah rumah Ibu Moy ini nanti akan ada bantuan menyusul setelah ini. Termasuk kesehatan Ibu Moy ini, saya lihat tadi mata sebelah kanan ibu ini katarak, nanti Dinas Kesehatan Kalbar akan memeriksa, dan kita nanti operasi matanya, supaya bisa melihat jelas,” ujarnya.
Dari data yang ada, Harisson menjelaskan, di Kalbar saat ini ada 353.350 jiwa penduduk miskin, atau sebesar 6,71 persen. Sementara yang termasuk miskin ekstrem ada sebanyak 34.982 jiwa, atau sebesar 0,99 persen dari penduduk miskin Kalbar.
Untuk pengentasan kemiskinan ekstrem sendiri ditargetkan bisa nol persen di tahun 2024 ini.
“Jadi programnya itu mengurangi beban pengeluaran, termasuk bansos dan peningkatan pendapatan dengan meningkatkan lapangan kerja, memberikan modal usaha, memberikan bimbingan untuk menumbuhkembangkan UMKM lewat modal kerja dan memberikan bimbingan peningkatan kualitas produk, lalu membantu pemasaran,” paparnya.
Selain itu, juga dengan dengan memperbanyak program padat karya yang bisa melibatkan masyarakat lebih luas. “Bank Kalbar itu harusnya banyak memberikan modal, lalu memberikan pembimbingan produk, dan membantu memasarkan,” tambahnya.
Termasuk pula adanya jaminan kesehatan. Yang dikatakan Harisson harus diberikan, agar ketika ada masyarakat yang sakit, bisa langsung ditangani. “Bupati, wali kota harus mengetahui by name by address penduduk mereka yang miskin ekstrem, agar bisa ditangani dengan program-program tersebut,” pungkasnya.
Dari Kabupaten Mempawah, Pj Gubernur dan rombongan kemudian melanjutkan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Singkawang. Di kota berjuluk seribu kelenteng itu, Harisson bersama Windy yang juga Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, akan meninjau tempat-tempat yang bakal digunakan untuk agenda Rakornas Pariwisata dalam waktu dekat. (Jau)
Comment