Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 22 Februari 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalbar, Harisson memimpin High Level Meeting (HLM) terkait penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalbar tahun 2024, di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (21/02/2024).
Kegiatan tersebut turut dihadiri bupati/walikota se-Kalbar dan jajaran, instansi vertikal dan beberapa kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Harisson mengatakan, bahwa penduduk miskin di Kalbar saat ini mencapai 6,71 persen dan masih di bawah angka nasional yang mencapai 9 persen. Ia menjelaskan, kemiskinan ekstrem adalah orang yang memiliki pengeluaran kurang dari Rp 11.000 per hari.
Dalam HLM tersebut, para bupati/walikota turut mempresentasikan apa yang mereka lakukan untuk melakukan penghapusan penurunan angka kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di daerah masing-masing.
“APBD kita itu tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, kalau kita lebih rinci, artinya untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem, jadi tidak ada sebenarnya khusus kemiskinan ekstrem, jadi semua anggaran itu misalnya membangun jalan, memperbaiki jalan, begitu juga untuk kesehatan, pendidikan, itu semuanya ada hubungannya untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem," paparnya.
Harisson menegaskan, bahwa semua stakeholder harus dapat berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di Kalbar yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat di tahun 2024 sudah di angka nol.
"Untuk itulah kita harus melakukan percepatan-percepatan, penebalan - penebalan program dalam rangka menurunkan angka kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Kalimantan Barat," harapnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalbar, Harisson memimpin High Level Meeting (HLM) terkait penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalbar tahun 2024, di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (21/02/2024).
Kegiatan tersebut turut dihadiri bupati/walikota se-Kalbar dan jajaran, instansi vertikal dan beberapa kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Harisson mengatakan, bahwa penduduk miskin di Kalbar saat ini mencapai 6,71 persen dan masih di bawah angka nasional yang mencapai 9 persen. Ia menjelaskan, kemiskinan ekstrem adalah orang yang memiliki pengeluaran kurang dari Rp 11.000 per hari.
Dalam HLM tersebut, para bupati/walikota turut mempresentasikan apa yang mereka lakukan untuk melakukan penghapusan penurunan angka kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di daerah masing-masing.
“APBD kita itu tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, kalau kita lebih rinci, artinya untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem, jadi tidak ada sebenarnya khusus kemiskinan ekstrem, jadi semua anggaran itu misalnya membangun jalan, memperbaiki jalan, begitu juga untuk kesehatan, pendidikan, itu semuanya ada hubungannya untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem," paparnya.
Harisson menegaskan, bahwa semua stakeholder harus dapat berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di Kalbar yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat di tahun 2024 sudah di angka nol.
"Untuk itulah kita harus melakukan percepatan-percepatan, penebalan - penebalan program dalam rangka menurunkan angka kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Kalimantan Barat," harapnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini