KalbarOnline, Pontianak – Penjabat Gubernur Provinsi Kalbar, Harisson memimpin High Level Meeting (HLM) terkait penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalbar tahun 2024, di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (21/02/2024).
Kegiatan tersebut turut dihadiri bupati/walikota se-Kalbar dan jajaran, instansi vertikal dan beberapa kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Harisson mengatakan, bahwa penduduk miskin di Kalbar saat ini mencapai 6,71 persen dan masih di bawah angka nasional yang mencapai 9 persen. Ia menjelaskan, kemiskinan ekstrem adalah orang yang memiliki pengeluaran kurang dari Rp 11.000 per hari.
Dalam HLM tersebut, para bupati/walikota turut mempresentasikan apa yang mereka lakukan untuk melakukan penghapusan penurunan angka kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di daerah masing-masing.
“APBD kita itu tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, kalau kita lebih rinci, artinya untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem, jadi tidak ada sebenarnya khusus kemiskinan ekstrem, jadi semua anggaran itu misalnya membangun jalan, memperbaiki jalan, begitu juga untuk kesehatan, pendidikan, itu semuanya ada hubungannya untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem,” paparnya.
Harisson menegaskan, bahwa semua stakeholder harus dapat berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di Kalbar yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat di tahun 2024 sudah di angka nol.
“Untuk itulah kita harus melakukan percepatan-percepatan, penebalan – penebalan program dalam rangka menurunkan angka kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Kalimantan Barat,” harapnya. (Jau)
Comment