KalbarOnline, Pontianak – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari mengharapkan apapun dinamika yang terjadi pada pemilu 2024 ini, tak sampai mempengaruhi perjalanan Indonesia di masa yang akan datang. Menurutnya banyak agenda yang harus dituntaskan ke depan, salah satunya dalam bidang olahraga.
“Kalau dari sisi olimpiade, olimpiade itukan semangatnya itu untuk keunggulan dan persahabatan. Artinya semangat ini harus dibawa di dalam semangat pemilu. Karena jangan sampai dengan dinamika yang begitu tinggi setelah ini, malah kita mengalami kemunduran,” kata Okto kepada wartawan usai memberikan hak pilih di TPS 01 Kota Pontianak, Rabu (14/02/2024).
“Kita harus memastikan bahwa apapun yang terjadi, apapun pilihannya, Indonesia harus bisa jadi negara yang lebih besar lagi. Jangan sampai kita set back (mundur) dengan apa yang sudah terjadi hari ini, yang mestinya kita harusnya bisa jadi lebih baik lagi,” timpalnya.
Apalagi tahun 2024 ini, Okto menilai, selain tahun politik, tahun ini juga merupakan tahun olahraga. Karena Indonesia harus bersiap mengikuti gelaran olimpiade di Kota Paris, Prancis. Dengan iklim yang kondusif di dalam negeri, ia optimis negara ini akan mampu mencetak sejarah baru dalam dunia keolahragaan internasional.
“Saya sebagai ketua olimpiade ini PR-nya sangat besar, karena di bulan Juli dan Agustus itu akan ada Paris Olimpiade 2024. Di Paris Olimpiade 2024 ini, Insya Allah kita akan membuat sejarah baru dalam perjalanan olimpiade,” ucapnya.
Okto mengaku, bahwa tahun ini merupakan tahun yang sangat penting bagi KOI. Mengingat Olimpiade Paris 2024 akan menjadi ajang olahraga yang menarik, terlebih Indonesia dikatakannya memang memiliki peluang untuk juara.
“Olimpiade ini akan jadi olimpiade yang sangat menarik, kita punya peluang itu lebih baik lagi dari olimpiade sebelumnya, dan peluang itu muncul dari cabang olahraga yang biasanya mencetak emas yaitu badminton, tapi juga ditambah dari cabang olahraga angkat besi Rahmat Erwin Abdullah yang sampai hari ini masih juara dunia dan memegang rekor dunia,” tuturnya.
Tak hanya itu, Indonesia juga berpeluang mencetak rekor baru pada cabang olahraga panjat tebing dari nomor putra dan putri yang masing-masingnya kini menjadi andalan Indonesia.
“Plus badminton yang selalu dari waktu ke waktu selalu memberikan sumbangsih, baik dari jumlah kuota atlet yang besar dan juga medali. Kalau kita ingat dari dua olimpiade terakhir, itu emasnya dari badminton, terakhir dari ganda putri dan yang sebelumnya ganda campuran,” terangnya.
“Jadi potensinya itu sangat besar, harapannya dengan pesta demokrasi ini yang bisa kita laksanakan dengan baik, apapun hasilnya kita harus kembali lagi fokus bekerja meningkatkan dan mendorong ekonomi Indonesia dan juga mendorong prestasi olahraga Indonesia,” timpal Okto lagi.
Di samping itu dirinya menilai, olimpiade kali ini juga berpotensi membawa nama Kalbar secara khusus naik ke panggung dunia.
“Karena Insya Allah hari ini hampir pasti ada satu atlet dari Kalbar, (yang menjadi) salah satu potensi emas kita dari cabang speed climbing, yakni Veddriq Leonardo. Satu lagi sedang berjuang dari cabang olahraga balap sepeda, yakni Bernard Van Aert,” ujarnya.
“Kalau dua ini bisa lolos olimpiade, saya sebagai ketua olimpiade, walaupun atas nama Indonesia, tapi kebanggaan sebagai warga Kalbar saya tak bisa pungkiri, bahwa ada dua anak dari Kalbar yang akan ikut tanding,” lanjut Okto.
Dirinya menilai, bahwa Kalbar sendiri memiliki potensi besar untuk melahirkan atlet-atlet kelas dunia. Bahkan baru-baru ini, ia mendapatkan informasi kalau ada atlet catur Kalbar yang sekarang sudah jadi Candidate Master (CM).
“(Artinya) satu langkah lagi jadi Grand Master. Dia itu se-Kalimantan, satu-satunya atlet di Kalimantan yang punya potensi untuk jadi Grand Master. potensi ini harus kita ambil. Saya sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia sangat berkebutuhan untuk mencari materi-materi seperti ini, bukan jadi jago kandang, bukan jadi jago nasional tapi jadi jagoan yang bawa nama merah putih,” tuturnya.
“Ini yang perlu sama-sama kita cari potensi-potensi terbaik dari anak bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Karena Indonesia sebagai negara nomor 4 terbesar populasi di dunia, ini belum inline sama prestasi olahraga. Karena apa? karena belum ketemu aja mungkin,” tukasnya.
Okto menilai, berangkat dari kesuksesan pemilu 2024 ini, bakal menambah baiknya posisi Indonesia di mata dunia. KOI dan masyarakat olahraga Indonesia pun berharap negara ini bisa menjadi tuan rumah penyelenggara olimpiade 2036.
“Jadi siapapun yang terpilih harus mendukung Indonesia untuk jadi tuan rumah olimpiade 2036. Karena itu cita-cita kita bersama. Kita berharap jangan sampai ada kegaduhan yang berlebihan yang menyebabkan kemunduran bagi Indonesia,” harapnya.
“Dan jangan juga nanti karena dinamikanya begitu tinggi, sehingga akhirnya program-program yang baik itu justru hilang begitu saja, padahal di sisi lain kita tahu bahwa 3 kandidat inikan putra terbaik bangsa, pasti semua cita-citanya baik. Tapi kadang karena dinamika yang tinggi, sehingga ada like and dislike. Itu yang harus kita jaga bahwa Indonesia harus bisa lebih baik lagi dan berdiri di panggung dunia,” jelas anak dari tokoh nasional Oesman Sapta Odang itu.
Sebagai informasi, Komite Olimpiade Indonesia atau National Olympic Committee (NOC) of Indonesia yang dinahkodai Okto bertugas menjalankan dan menjaga Olympic Charter sekaligus melaksanakan keikutsertaan Indonesia dalam pekan olahraga internasional seperti Olimpiade, Asian Games, SEA Games, dan lain-lain.
NOC Indonesia diterima menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 11 Maret 1952. (Jau)
Comment