KalbarOnline, Pontianak – Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari mengingatkan pemerintah kabupaten kota untuk mempersiapkan destinasi wisata di masing-masing wilayah dalam menyambut libur lebaran.
Terutama dalam mengantisipasi meningkatnya arus kunjungan dan pergerakan wisatawan selama libur nasional Idul Fitri 1445 Hijriah. Pemerintah kabupaten kota harus benar-benar mempersiapkan destinasi di wilayah masing-masing aman dikunjungi masyarakat dan wisatawan.
Di samping itu ditekankan Windy, destinasi wisata di seluruh kabupaten kota di Kalbar pun harus menerapkan protokol CHSE yakni Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan).
“Kita minta seluruh kabupaten kota agar mempersiapkan destinasi wisata secara aman dan bersih sesuai CHSE,” ujarnya.
Dikatakan Windy, beberapa waktu lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno melalui pertemuan secara virtual juga juga sudah mengingatkan dinas pariwisata kabupaten kota melakukan antisipasi menghadapi libur lebaran.
Misalnya untuk mengantisipasi terjadinya potensi bencana alam, destinasi wisata diharapkan selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing kabupaten kota.
“Kita harus mempersiapkan dan mempromosikan destinasi wisata untuk masyarakat Kalbar dan wisatawan yang datang ke Kalbar untuk libur lebaran,” jelas Windy.
Windy menyebut, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalbar, Harisson juga telah mengeluarkan surat edaran pemantauan destinasi pariwisata selama libur nasional hari raya Idul Fitri 1445 hijriah. Surat edaran nomor 500.13.1/298/DISPORAPAR itu ditujukan ke seluruh bupati wali kota se Kalbar.
Dijelaskannya, dalam surat edaran Pj Gubernur Kalbar tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar menghimbau pemerintah kabupaten kota agar dapat melakukan koordinasi dan persiapan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan di lokasi daya tarik wisata.
“Memastikan penerapan protokol kesehatan dan penerapan CHSE (Clean, Health, Safety, Environment) baik dari pengelola lokasi wisata maupun bagi pengunjung,” ungkapnya.
Kemudian memastikan kesiapan petugas pengawas wisatawan, life guard, dan pengelola objek wisata dalam pelayanan wisata di lokasi, daya tarik wisata, yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Serta meningkatkan pelayanan dan pengamanan di lokasi wisata seperti kesediaan pemandu wisata, petugas informasi, rambu-rambu dan balawisata.
Selanjutnya koordinasi dengan pihak terkait seperti dinas kesehatan, rumah sakit, Palang Merah Indonesia, pihak Kepolisian Daerah, dan BPBD setempat dalam mitigasi potensi ancaman di objek wisata.
“Menyebarluaskan informasi mengenai paket wisata, kuliner, serta destinasi wisata melalui QR Code eTIC yang dapat di akses melalui https://kalbar.link/qrcodeeTIC,” kata Windy.
Disporapar Kalbar pun optimis, kunjungan wisata selama libur lebaran akan meningkat, terlebih selain banyak destinasi wisata yang menarik, ditambah event yang dilaksanakan kabupaten kota menjadi daya tarik. Potensi-potensi tersebut menurut Windy harus ditangkap kabupaten kota untuk mempersiapkan destinasi dengan baik.
“Dengan semangat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kalbar apalagi sebelumnya kita telah masuk ke enam besar peningkatan kunjungan wisatawan nusantara secara nasional mudah-mudahan kita bisa masuk lima besar,” pungkasnya. (Jau)
Comment