KalbarOnline, Pontianak – Setelah mengerahkan seluruh sumber daya yang tentunya tidak sedikit untuk hitungan kalkulator siapapun di pemilihan legislatif tingkat nasional. Akankan Maman Abdurrahman dan Lasarus mau maju lagi ke pertarungan lanjutan, yakni Pemilihan Gubernur Kalbar 2024?
Pertanyaan di atas tentu cukup mengganggu nalar publik Kalbar hari-hari ini. Apatah lagi, jika memang keduanya benar-benar ingin maju dalam kontestasi pilgub, kan mereka harus siap mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Anggota DPR RI.
“Itu pertimbangan (Maman dan Lasarus) juga menurut saya. Jujur ya, pemilu 2024 ini cost (ongkos)-nya mahal, sangat mahal. Intinya itu. Untuk jadi anggota DPRD kabupaten, DPRD provinsi, menjadi DPR RI, itu cost politic-nya mahal,” sergah pengamat politik dari Universitas Tanjungpura, Jumadi, secara eksklusif kepada KalbarOnline.
Dirinya menilai, seorang politisi mesti akan menimbang banyak hal sebelum menentukan langkah politiknya. Pertanyaan sederhana lagi, apakah keduanya rela meninggalkan kursi empuk DPR RI untuk menjemput takdir yang masih belum pasti?
“Tanpa bermaksud mengabaikan network (jaringan) mereka ya, tapi cost politic itu menjadi penting. (Dari pileg) masuk ke pilkada lagi, perlu cost politic,” tekannya.
Tapi menurutnya, jika Maman yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalbar dan Lasarus selaku Ketua DPD PDIP Kalbar tersebut memang benar-benar ingin mengabdikan hidupnya dalam memperjuangkan daerah, Kalbar, silakan saja.
“Tapi tentu berjuang di politik ini kan—orang-orang kadang mengenyampingkan (mahalnya biaya politik) itu, karena memang bukan berdagang, kalau politik itu mindset-nya berdagang, ah itu bukan politisi namanya,” kata dia.
Seperti diketahui, kalau Maman maupun Lasarus sebelumnya sempat mengambil berkas formulir pendaftaran bakal calon kepala daerah ke Partai Demokrat, namun keduanya diketahui tidak pernah mengembalikan berkas tersebut hingga masa pendaftaran ditutup 7 April 2024.
Terlepas dari itu, baik masuknya Maman dan Lasarus dalam kontestasi atau tidak, Jumadi memprediksi kalau Pilgub Kalbar kali ini hanya akan memajukan 3 pasang calon. Lebih dari itu sepertinya sulit.
“Saya liat paling-paling 3 pasang lah, kemungkinan hanya itu saja. (Nama-namanya) mulai mengerucut Agustus, akan nampak, karena September itu buka pendaftaran ke KPU. Jadi Juni – Juli (ancang-ancang cari pasangan) sudah mulai, Agustus itu lah nampak (pasangan mana yang siap),” ujarnya. Jau)
Comment