Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 08 Mei 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Penyakit infeksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang sering terjadi, dan antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi.
Namun, masih ditemukan kasus penggunaan antibiotik yang tidak tepat karena kurangnya informasi mengenai cara penggunaan antibiotik yang benar, sehingga hal itu menyebabkan resistensi antibiotik.
Hal itu diungkapkan oleh Ike Fitria Ningrum saat memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik kepada 20 pasien dan pengunjung UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Rabu (08/05/2024).
“Antibiotik adalah obat yang diresepkan khusus untuk melawan bakteri. Obat ini bekerja dengan dua cara, yaitu membunuh bakteri atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik tidak efektif untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu biasa, batuk, pilek atau jamur (kutu air atau kadas),” jelasnya.
Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan masa terapi dan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik. Karenanya, antibiotik termasuk dalam kelompok obat keras dan hanya bisa diperoleh dengan resep dan anjuran dokter.
“Aturan pemakaian antibiotik harus ditaati dengan mengkonsumsinya tepat waktu, sekalipun gejala penyakit sudah membaik, demi mencegah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Jika lupa minum, konsumsi segera saat teringat, tetapi jika mendekati waktu selanjutnya, segera konsumsi,” ujarnya.
“Bila aturan pakai sebelum makan, minumlah 1 jam sebelum makan, atau jika setelah makan, hindari melebihi 2 jam setelah makan," terangnya lagi.
Ike menambahkan, penggunaan antibiotik juga dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, diare dan alergi. Untuk gejala alergi terhadap antibiotik tertentu, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.
“Oleh karena itu, mulailah menggunakan antibiotik dengan bijak, seperti hanya membeli antibiotik dengan resep dokter, mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik dari dokter, teliti dan bertanya kepada dokter tentang obat antibiotik yang diresepkan, mengawasi penggunaan antibiotik di rumah, serta berkonsultasi dengan dokter jika sakit tidak kunjung sembuh setelah 3 hari,” kata Ike. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Penyakit infeksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang sering terjadi, dan antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi.
Namun, masih ditemukan kasus penggunaan antibiotik yang tidak tepat karena kurangnya informasi mengenai cara penggunaan antibiotik yang benar, sehingga hal itu menyebabkan resistensi antibiotik.
Hal itu diungkapkan oleh Ike Fitria Ningrum saat memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik kepada 20 pasien dan pengunjung UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Rabu (08/05/2024).
“Antibiotik adalah obat yang diresepkan khusus untuk melawan bakteri. Obat ini bekerja dengan dua cara, yaitu membunuh bakteri atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik tidak efektif untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu biasa, batuk, pilek atau jamur (kutu air atau kadas),” jelasnya.
Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan masa terapi dan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik. Karenanya, antibiotik termasuk dalam kelompok obat keras dan hanya bisa diperoleh dengan resep dan anjuran dokter.
“Aturan pemakaian antibiotik harus ditaati dengan mengkonsumsinya tepat waktu, sekalipun gejala penyakit sudah membaik, demi mencegah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Jika lupa minum, konsumsi segera saat teringat, tetapi jika mendekati waktu selanjutnya, segera konsumsi,” ujarnya.
“Bila aturan pakai sebelum makan, minumlah 1 jam sebelum makan, atau jika setelah makan, hindari melebihi 2 jam setelah makan," terangnya lagi.
Ike menambahkan, penggunaan antibiotik juga dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, diare dan alergi. Untuk gejala alergi terhadap antibiotik tertentu, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.
“Oleh karena itu, mulailah menggunakan antibiotik dengan bijak, seperti hanya membeli antibiotik dengan resep dokter, mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik dari dokter, teliti dan bertanya kepada dokter tentang obat antibiotik yang diresepkan, mengawasi penggunaan antibiotik di rumah, serta berkonsultasi dengan dokter jika sakit tidak kunjung sembuh setelah 3 hari,” kata Ike. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini