Windy Raih Penghargaan Tingkat Nasional, Komitmen Turunkan Stunting Secara TSM

KalbarOnline, Pontianak – Kegigihan Bunda Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari dalam menggalakkan berbagai upaya untuk percepatan penurunan stunting mendapatkan apresiasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Berbagai intervensi stunting yang diinisiasi Windy secara Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM) dari hilir hingga hulu diganjar penghargaan tingkat nasional. Windy mendapatkan penghargaan Dharma Karya Kencana atas komitmennya untuk percepatan penurunan stunting di Kalbar.

IKLANBANKKALBARIDULADHA

Penghargaan untuk Windy yang juga mengemban amanah sebagai Penjabat (Pj) Ketua Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Kalbar tersebut diserahkan dalam momentum peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat (28/6/2024) malam.

Selama mengemban amanah sebagai Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy memang banyak menginisiasi gerakan-gerakan dalam percepatan penurunan stunting. Mulai dari edukasi pola asuh dan pengolahan makanan pendamping ASI (MPASI) tepat gizi di pos pelayanan terpadu (posyandu) seluruh kabupaten kota.

Gerakan Orang Tua Asuh (Gota) stunting yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar. Lalu sinergitas organisasi wanita dalam peningkatan pengetahuan gizi keluarga, ibu dan remaja putri (Sinita Penjaga Ibu Jari).

Selanjutnya Kakak Asuh Stunting (Kating) yang mendorong partisipasi kalangan muda untuk peka dengan lingkungan sekitar. Dari sisi hulu, Windy yang sebagai Bunda GenRe Kalbar juga menginisiasi program pencegahan stunting yang menyasar para siswa siswi.

Baca Juga :  Desa Menyabo Sanggau Mampu Hasilkan Hingga Puluhan Ton Cabai Seminggu

Program tersebut dinamai Inspeksi yang merupakan singkatan dari Ingat Selalu Pentingnya Kesehatan Sejak Dini. Dengan tujuan mendorong remaja putri untuk disiplin mengkonsumsi tablet penambah darah. Inspeksi dari Bunda Genre Kalbar ini merupakan inovasi yang hanya ada di Provinsi Kalbar.

Windy bahkan turun langsung ke sekolah-sekolah di 14 kabupaten kota se Kalbar untuk memberikan edukasi kepada siswa. Atas penghargaan dari BKKBN, Windy menyampaikan ucapan terima kasih, baginya penghargaan itu sebagai motivasi untuk terus bergerak dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berbuat dan mengajak sebagai khususnya para pemuda untuk terus ikut serta dalam menurunkan angka stunting di Kalbar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkap Windy.

Dirinya menyebut, berbagai upaya yang dihadirkan dalam upaya percepatan penurunan stunting semata bertujuan untuk mempersiapkan generasi Kalbar yang berkualitas. Ditekankannya, pengentasan stunting menjadi penting terutama untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Lantaran pada masa tersebut Indonesia diprediksi akan masuk empat negara besar di dunia. Dengan demikian maka akan banyak perusahaan dunia melakukan investasi termasuk di Kalbar.

Baca Juga :  BPK: Kalbar di Bawah Komando Sutarmidji Penuhi Tiga Indikator Kemakmuran

“Kita berharap anak-anak Kalbar bebas dari stunting, karena stunting itu dapat menyebabkan keterbatasan dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun otaknya,” harap Windy.

Windy menyampaikan, bahwa memang sebaiknya dilakukan upaya pencegahan stunting dari hulu, yaitu dari usia remaja. Dengan terus memperhatikan gizi, serta mencegah para remaja agar tidak menikah muda.

Terutama untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Provinsi Kalbar yang cerdas dan unggul. Terlebih pada 2045 mendatang, Indonesia diprediksi akan menjadi empat negara terbesar di dunia.

“Saya sebagai Bunda genre Kalbar mengajak para remaja untuk tidak menikah muda,” tutur Windy.

Windy berharap anak-anak ini di 2045 mendatang bisa menjadi generasi emas alias generasi yang mampu bersaing dengan pekerja dari luar Kalimantan. Maka dari itu pemerintah Indonesia sudah melakukan persiapan salah satunya dengan menurunkan angka stunting.

“Untuk menjadi anak cerdas, kesehatan mesti dijaga, konsumsi makanan bergizi, kemudian diperhatikan asupan makanan mulai dari dalam kandungan sampai anak lahir dua tahun,” tutup Windy. (Jau)

Comment