KalbarOnline.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak hanya fokus pada penyediaan energi, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung konservasi lingkungan dan pengembangan pariwisata. Kali ini PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan melalui PLN UPT Balikpapan meresmikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Konservasi dan Rehabilitasi Terumbu Karang serta Fish Apartment dengan Media Isolator Keramik dan Kaca, yakni memanfaatkan material isolator yang saat ini sudah tidak terpakai, Rabu (12/6/2024) pagi.
Kegiatan ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dicanangkan oleh PLN UPT Balikpapan yang berlokasi Pantai Damba Enggang Borneo Balikpapan. Dalam acara peresmian simbolis ini Dhany Priyatna, Manager Unit Pelaksana PLN UPT Balikpapan, meletakkan miniatur media transplantasi terumbu karang kepada Ardan, yang merupakan pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Damba Enggang Borneo, bersama dengan Frisda dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan serta Muhammad Haryanto, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan.
Dhany mengungkapkan bahwa isolator yang digunakan dalam proyek ini merupakan material yang berada di tower SUTT yang berbahan kaca atau keramik. Isolator yang saat ini gunakan sebagai media transplantasi sudah tidak digunakan lagi, yang kemudian diolah kembali menjadi media untuk konservasi dan rehabilitasi terumbu karang.
“Material isolator ini aman bagi lingkungan dan dapat digunakan untuk media terumbu karang, Ide ini berawal dari upaya PLN untuk mencari solusi pengelolaan material isolator yang sudah tidak digunakan, kemudia setelah berdiskusi dengan Pokdarwis Pantai Damba Enggang Borneo, tercetuslah gagasan untuk menggunakan isolator sebagai media terumbu karang,” jelas Dhany.
Ditemui terpisah General Manager PLN UIP3B Kalimantan Abdul Salam Nganro mengungkapkan, bahwa inisiatif PLN dalam menggunakan isolator sebagai media transplantasi terumbu karang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap aspek Environmental dalam ESG. Melalui inovasi ini, PLN tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan ekosistem laut.
“PLN berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya dalam penggunaan isolator sebagai media transplantasi terumbu karang adalah salah satu langkah nyata kami dalam mendukung pelestarian ekosistem laut,” pungkas Salam.
PLN berharap, langkah ini tidak hanya membantu ekosistem lingkungan bawah laut di pesisir pantai Kota Balikpapan, tetapi juga meningkatkan daya tarik pariwisata Balikpapan yang kini menjadi penopang Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, langkah ini juga menunjukkan bagaimana perusahaan dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan alam sambil tetap menjalankan operasional bisnis di sektor ketenagalistrikan.
“Upaya pelestarian alam khususnya bawah laut ini merupakan tanggung jawab kita bersama seiring dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-14 yakni Menjaga Ekosistem Laut. Dibutuhkan kolaborasi melalui berbagai pihak agar pelestarian ini dapat berjalan dengan maksimal dan mampu meningkatkan potensi perekonomian lokal,” terang Salam.
Frisda, mewakili DPOP Kota Balikpapan mendukung penuh inisiatif PLN ini dan berharap Pantai Damba Enggang Borneo bisa menjadi destinasi wisata minat khusus. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap program TJSL PLN ini.
“Penanaman terumbu karang dan isolasi ikan ini bisa mempromosikan Pantai Damba Enggang Borneo sebagai lokasi diving dan snorkeling yang menarik. Selain itu, program ini juga sangat membantu menjaga keanekaragaman hayati perairan di sekitar teluk Balikpapan,” ujar Frisda.
Transplantasi terumbu karang adalah proses memindahkan fragmen terumbu karang dari satu lokasi ke lokasi lain untuk memperbaiki atau membangun kembali terumbu karang yang rusak. Proses ini penting untuk mempertahankan keanekaragaman hayati laut dan membantu pemulihan ekosistem terumbu karang yang terancam oleh perubahan iklim, polusi, dan aktivitas manusia. (KalbarOnline/R)
Comment