KalbarOnline, Pontianak – Tren angka kemiskinan di Kota Pontianak dari tahun ke tahun terus menunjukkan penurunan. Hal itu tergambar dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Tahun 2024, angka kemiskinan di Kota Pontianak tercatat 4,20 persen atau turun 0,25 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang menyentuh angka 4,45 persen.
Hasil itu menempatkan Kota Pontianak berada di urutan kedua angka kemiskinan terendah se-Kalbar setelah Kabupaten Kubu Raya yang menyentuh angka 4,08 persen.
Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengungkapkan, tren angka kemiskinan di Kota Pontianak tercatat terus menurun dari tahun ke tahun. Hal ini tidak terlepas dari program-program yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama stakeholder dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Pontianak.
Program-program tersebut antara lain pemberdayaan masyarakat, pembangunan ekonomi serta pengentasan kemiskinan yang efektif dan berkelanjutan. Misalnya penyaluran bantuan sosial, bantuan perbaikan rumah tak layak huni, pasar murah sembako, program padat karya, pelatihan keterampilan dan lainnya.
“Alhamdulillah, kita bersyukur atas pencapaian ini. Tren penurunan angka kemiskinan di Kota Pontianak menunjukkan bahwa program-program pengentasan kemiskinan yang kita laksanakan berdampak bagi masyarakat,” ujarnya, Minggu (21/07/2024).
Menurutnya, posisi Kota Pontianak sebagai daerah dengan angka kemiskinan terendah kedua di Kalbar mencerminkan komitmen Pemkot Pontianak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Langkah-langkah strategis akan terus dilakukan guna memastikan bahwa seluruh warga Kota Pontianak dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang berkelanjutan.
“Meskipun demikian, kita tidak boleh berpuas diri. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan untuk terus menurunkan angka kemiskinan di Kota Pontianak,” tambah Ani Sofian.
Pj Wali Kota menegaskan, bahwa Pemkot Pontianak akan terus berupaya mengoptimalkan program-program pengentasan kemiskinan, termasuk peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan penciptaan lapangan kerja.
“Kita akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, provinsi, swasta dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Kota Pontianak yang lebih sejahtera,” tuturnya.
Ani Sofian juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam upaya pengentasan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Pontianak. Dengan komitmen dan langkah-langkah konkret yang diambil, pihaknya optimis untuk meraih target penurunan kemiskinan ekstrem demi kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak.
“Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dan membawa perubahan yang signifikan bagi warga Kota Pontianak,” tutup Ani Sofian.
Sebagai catatan, angka kemiskinan di Kota Pontianak tercatat mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS Provinsi Kalbar, angka kemiskinan di Kota Pontianak tahun 2021 di angka 4,58 persen. Kemudian, di tahun 2022 turun menjadi 4,46 persen. Lalu di tahun 2023, menyentuh angka 4,45 atau turun 0,01 persen. Tahun 2024 turun secara signifikan yakni di angka 4,20 persen. (Jau)
Comment