Pontianak Targetkan 88.366 Cakupan Imunisasi Polio

KalbarOnline, Pontianak – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Provinsi Kalbar mulai dicanangkan. Pencanangan PIN Polio diresmikan oleh Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson di Aula Kantor Camat Pontianak Barat, Selasa (23/07/2024).

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menerangkan, pemerintahnya siap mensukseskan pelaksanaan PIN Polio di Kota Pontianak. Sebagaimana diketahui, cakupan imunisasi Polio di Kota Pontianak ditargetkan 88.366 anak.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Untuk mendukung pelaksanaan PIN Polio tersebut, Pemkot Pontianak sudah menyiapkan 854 pos pelayanan imunisasi Polio. 854 pos pelayanan imunisasi itu terdiri dari 23 puskesmas, 340 posyandu, 267 TK/PAUD, 221 SD/MI dan 3 pos lainnya yang mencakup 2 rumah sakit dan 1 klinik.

“Semua itu sudah disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Pontianak,” terangnya.

Menurutnya, PIN Polio merupakan langkah penting dalam upaya membebaskan Indonesia dari ancaman virus polio. Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak, khususnya para orang tua, untuk berpartisipasi aktif dalam program ini dengan membawa anak-anak mereka ke pos-pos pelayanan imunisasi terdekat.

Baca Juga :  Pemkot Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama Songsong Pilkada Aman dan Damai

Imunisasi polio telah terbukti aman dan sangat efektif dalam mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak.

“Harapannya supaya  anak-anak di Kota Pontianak sehat, cerdas dan menjadi generasi Indonesia Emas 2045,” cetusnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Kalbar, Harisson mengatakan, capaian imunisasi polio di Provinsi Kalbar saat ini masih 60 persen dari target 95 persen. Ia menekankan supaya anak-anak harus mendapatkan imunisasi polio dalam rangka melindungi mereka tidak tertular polio yang bisa menyebabkan mereka menjadi lumpuh.

Baca Juga :  Pemkot Pontianak Berlakukan Penyesuaian Jam Kerja Selama Ramadhan 1444 H

“Penting kita lakukan karena sanitasi kurang begitu baik. Polio ini ditularkan melalui mulut dan kotoran manusia. Yang mana sanitasi yang tidak layak menjadi penyebab mudahnya tertular penyakit polio,” katanya.

Misalnya lanjut dia, sanitasi kantin sekolah, juga harus dijaga karena penularan polio berasal dari makanan, virus atau kuman keluar dari air liur dari pembawa penyakit polio.

Pihaknya menargetkan 95 persen pelaksanaan imunisasi polio di Kalbar. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ia meminta seluruh stakeholder dikerahkan.

“Saya harapkan semua balita dan anak-anak kita dapat dibawa ke tempat-tempat pelayanan imunisasi polio,” pungkasnya. (Jau)

Comment