KalbarOnline, Ketapang – Pedagang daging sapi potong lokal di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Ketapang mengeluhkan anjloknya penjualan sejak lima sampai enam bulan terakhir ini.
Menurut pedagang Pasar Ratu Melati Ketapang, kondisi ini terjadi lantaran daging beku asal India sudah banyak masuk di pasar lokal Kabupaten Ketapang.
Para pedagang menduga, daging beku tersebut didatangkan dan dipasarkan secara ilegal. Harganya juga jauh lebih murah ketimbang harga daging sapi lokal. Harga daging beku Rp 95 ribu per kilogram sedangkan daging lokal di harga Rp 150 per kilogram.
Ketua Koperasi Lembu Unggul Barokah, Maniri menjelaskan, di waktu normal, pedagang bisa menjual 20 sampai 22 ekor daging sapi lokal dalam satu hari, namun semenjak daging beku masuk ke pasar lokal Ketapang, penjualan turun secara signifikan.
“Dulu sebelum daging kerbau beku masuk, pedagang bisa menjual 20 sampai 22 ekor daging sapi lokal dalam sehari, sekarang satu ekor bisa empat hari baru habis,” ucapnya, Selasa (06/08/2024).
Maniri meminta agar satgas pangan dan Pemerintah Kabupaten Ketapang dapat memecahkan masalah tersebut. Sebab, lanjut dia, bagaimanapun pihaknya tak mungkin mampu bersaing dengan harga daging beku.
Meniri menyampaikan, jika ini dibiarkan berlarut-larut, bakal mematikan usaha, tak hanya pedagang namun juga peternak sapi di Kabupaten Ketapang.
“Kami minta ini diatur sesuai dengan kebutuhan Ketapang, diatur sesuai dengan Peraturan Kementerian Pertanian Nomor 17 tahun 2022,” pintanya. (Adi LC)
Comment