KalbarOnline, Ketapang – Stok daging sapi di Pasar Ratu Melati yang terletak di Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Lawan, Kabupaten Ketapang dipastikan aman selama Ramadan hingga menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
“Selama Ramadan hingga saat ini stok daging sapi di sini aman,” kata Ketua Badan Pengelola Pasar Ratu Melati Ketapang Maniri saat ditemui di pasar tersebut, Rabu, 13 April 2022.
Ia menjelaskan, untuk stok diperoleh dari pemotong sapi dua hari satu kali. Besaran sapi yang dipotong kisaran mulai 70 hingga 150 kilogram.
“Kalau ada pesanan tambahan selain untuk langganan seperti pembuatan bakso, maka motong sapi besar,” kata Maniri.
Maniri mengungkapkan persoalan saat ini malahan pada pembelian yang agak sepi.
“Mengapa sepi karena infonya pelanggan mau beli baju dan kue,” ungkapnya.
“Ada juga uangnya untuk biaya anak-anak balik dari sekolah atau pesantren seperti dari Jawa. Kemungkinan H- beberapa hari menjelang lebaran baru ramai lagi,” timpal Maniri.
Ia menambahkan, saat ini harga daging sapi di Pasar Ratu Melati juga mengalami kenaikan. Harga daging sapi biasa sebelumnya Rp130 ribu menjadi Rp 140 ribu. Kemudian harga daging sebekumnya Rp90 ribu menjadi Rp120 ribu.
“Harga naik karena mobik ngangkut sapi harganya juga naik, semakin jauh harganya semakin naik. Sapi didatangkan dari Pangkalan Bun harganya lebib murah dibanding Ketapang. Tapi sekarang harganya juga sudah naik,” jelas Maniri.
Maniri berharap kedepan untuk tetap menstabilkan harga daging sapi setiap saat. Maka di Ketapang harus ada pergerakan peternak sapi unggul dan tak pernah anjlok.
Sehingga pemenuhan kebutuhan daging sapi untuk Ketapang tidak tergantung dari luar daerah lain. Lantaran sekarang pemenuhan kebutuhan daging sapi untuk Ketapang lebih banyak dari luar berupa daging beku.
“Jadi semua tergantung Pemerintah kita, kalau mereka mau mengadakan peternakan sapi skala besar pasti bisa. Potensi wilayah Ketapang ini sangat luas, masyarakat juga bisa dijalin kerjasama diberi bibit sapi untuk dipeliharanya,” kata Maniri.
Ia menegaskan jika Ketapang masih tergantung daging beku dari luar seperti India. Jika daerah tersebut tidak bisa mengirim daging beku lagi maka Ketapang akan kisruh. Sebab kebutuhan yang sangat besar tidak bisa terpenuhi karena stok tak ada.
“Jadi saya berharap nantinya Ketapang bisa mandiri mengadakan daging sapi sendiri. Selain kualitas daging sudah pasti terjamin segar. Tentunya kita mengantisipasi dan tidak ingin terjadi kisruh ketika permintaan kebutuhan daging sapi besar tapi barangnya tak ada,” pungkas Maniri. (Adi LC)
Comment