Pj Gubernur Harisson Buka Pajak Bertutur 2024: Ajak Generasi Muda Bangkit untuk Indonesia Emas

KalbarOnline, Pontianak – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Indonesia menyelenggarakan kegiatan “Pajak Bertutur 2024” secara serentak di seluruh Indonesia. Acara ini bertujuan untuk mengkampanyekan program inklusi kesadaran pajak dalam pendidikan, terutama bagi generasi muda Indonesia.

Pembukaan resmi Pajak Bertutur 2024 ini dilakukan oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, bersama dengan Sahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak RI, Yon Arsal dan Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

Acara pembukaan berlangsung di Gedung Pontianak Convention Center (PCC) pada Rabu (07/08/2024), dengan turut disaksikan oleh jajaran Forkopimda Kalbar serta tamu undangan lainnya.

Dengan tema “Lampaui Batas, Bangkit Untuk Indonesia Emas”, kegiatan ini melibatkan lebih dari 23 ribu siswa, dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Pada momen tersebut, Pegawai DJP memberikan edukasi tentang pajak kepada para siswa, guna meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pajak bagi pembangunan negara.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Harisson menyampaikan apresiasi kepada DJP yang telah memilih Kota Pontianak sebagai lokasi penyelenggaraan acara puncak Pajak Bertutur 2024.

“Saya berterima kasih kepada DJP Kementerian Keuangan RI yang telah memilih Kota Pontianak sebagai tempat penyelenggaraan acara ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Sutarmidji Pimpin Upacara HUT ke-72 RI di Keboen Sajoek

Harisson menjelaskan, bahwa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2045, di mana 70 persen penduduknya berada dalam usia produktif.

“Adik-adik mahasiswa dan anak-anakku yang duduk di bangku SMP dan SMA saat ini adalah generasi z yang akan menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia pada 2025 – 2045. Pemerintah mencanangkan visi besar untuk menjadi negara maju dengan ekonomi kuat dan masyarakat sejahtera pada tahun 2045, tepat pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.

Untuk mencapai visi tersebut, salah satu langkah yang penting adalah meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk melalui pemberian beasiswa kepada masyarakat kurang mampu.

“Pemerintah telah mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan nasional. Siswa sekolah negeri tidak perlu membayar SPP dan ada dana BOS untuk mendukung pendidikan mereka,” tambahnya.

Harisson juga menekankan pentingnya pajak dalam membangun infrastruktur pendidikan yang baik. “Dengan membayar pajak, kita bisa membangun infrastruktur pendidikan yang baik. Pajak yang dikumpulkan menjadi pendapatan negara yang digunakan untuk berbagai kebutuhan, termasuk di Provinsi Kalimantan Barat,” ungkapnya.

Ia mengajak generasi muda, khususnya gen z, untuk lebih peduli terhadap kewajiban sosial, termasuk membayar pajak. “Sebagai generasi melek internet, kalian memiliki peran penting dalam memastikan sistem perpajakan yang berkelanjutan. Jangan percaya pada mitos bahwa pajak hanya untuk orang kaya. Semua warga punya kewajiban membayar pajak,” katanya.

Baca Juga :  Minta Maaf Soal Pernyataan Pilih Capres Pro IKN, Pj Gubernur Kalbar: Saya Terlalu Bersemangat

Harisson juga mengajak para peserta untuk memahami perbedaan antara pajak nasional dan pajak daerah. “Pajak nasional seperti PPh, PPN, dan bea materai dikelola oleh pemerintah pusat. Sementara pajak daerah seperti pajak kendaraan bermotor dan pajak restoran dikelola oleh pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan lokal,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Harisson berharap Kalimantan Barat dapat berperan dalam membawa Indonesia menuju puncak kejayaan pada tahun 2045.

“Mari kita bersama-sama membangun SDM yang berkualitas dan menguasai ilmu pengetahuan untuk membangun ekonomi berkelanjutan,” ujarnya.

“Terima kasih atas penyelenggaraan Pajak Bertutur Nasional 2024 di Kalimantan Barat. Mari kita lampaui batas dan bangkit bersama untuk Indonesia Emas,” pungkas Harisson. (Jau)

Comment