KalbarOnline, Mempawah – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji berharap keberadaan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Kabupaten Mempawah, dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar.
Hal tersebut disampaikan Sutarmidji saat menghadiri undangan kegiatan injeksi bauksit perdana di SGAR, PT BAI oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), Selasa (24/09/2024).
Midji-sapaan karibnya mengatakan, saat masih menjabat sebagai gubernur, dirinya sempat menyampaikan hal tersebut secara langsung kepada Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, Doni Monardo.
Seperti diketahui, PT BAI sendiri merupakan anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Inalum dan PT Aneka Tambang (Antam). Salah satu proyek strategis nasional itu mulai dibangun pada 2019, atau di tahun pertama Sutarmidji menjabat sebagai gubernur.
“Waktu ketemu dengan almarhum Pak Doni Monardo, saya minta pada dia, kalau misal dia (PT BAI) mempekerjakan tenaga asing 100 orang, saya minta supaya dia mengirim 100 anak kita (orang Kalbar), minimal 80 lah dari Kalbar ini, untuk mengambil ilmu dalam pengelolaan pabrik itu,” ungkapnya.
“Supaya kedepannya ada pengganti, (pekerja) diganti oleh masyarakat Kalbar yang mengelola itu. Tapi dia magang dulu di sana (di pabrik asal), awal-awal tidak masalah lah (diisi tenaga kerja asing), itu yang paling penting,” lanjut Midji.
Ia berharap, keberadaan SGAR milik PT BAI itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Mempawah, dan Kalbar secara umum. Midji tak ingin, hal yang sama terulang seperti keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing milik PT Pelindo yang dinilainya belum maksimal, memberikan dampak kepada masyarakat di sana.
“Kayak Pelindo, pelabuhan (Kijing) sampai sekarang belum ada itu (dampaknya), malah masyarakat tidak ada menikmati apapun, dan pelabuhan itu tidak maksimal. Crane saja belum ada, baru crane mobile, yang statusnya belum ada, jangan sampai kayak gitu. Makanya PT BAI ini jangan sampai kayak Pelindo, yang hanya megah menjanjikan, tapi belum dirasakan (manfaatnya) sudah sekian tahun,” tegasnya.
Midji yakin, dengan smelter sebesar PT BAI, tentu akan bisa menampung tenaga kerja dengan jumlah yang besar. Selain itu, dengan sudah beroperasinya SGAR, diharapkan bisa menghidupkan Pelabuhan Internasional Kijing. Karena ekspor produk-produk hilirisasi dari SGAR tentu akan melalui pelabuhan tersebut.
“Harusnya kalau seluruhnya (ekspor) tercatat di Kalbar, maka tampilan ekonomi Kalbar jadi bagus. Bauksit ini juga saya berharap pelabuhan (Kijing) bisa menjadi media untuk ekspornya, keluarnya harus tercatat di Kalbar, jangan hasilnya itu dibawa kemana ngolahnya di sana lagi, tidak bisa, harus langsung diekspor dari sini (Kalbar),” harapnya. (**)
Comment