Melki Sedek Huang Kritisi Pembangunan Kalbar Belum Adil dan Merata

KalbarOnline, Pontianak – Aktivis pergerakan, Melki Sedek Huang menjadi salah satu pembicara utama mewakili calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan di Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) BEM SI Kalbar, di Universitas Panca Bhakti Pontianak, Sabtu (28/09/2024).

Dalam kesempatan itu, Melki mengkritisi pembangunan di Kalbar yang belum sepenuhnya menyentuh pemerataan dan keadilan bagi masyarakat.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Jangan sampai ada lagi orang meninggal gara-gara jalan rusak. Tak boleh lagi ada orang yang susah melahirkan karena jalan rusak. Tidak boleh lagi ada orang susah berobat gara-gara jalan rusak,” kata Melki di hadapan dua cagub lain, Sutarmidji dan Muda Mahendrawan.

Menurutnya, Kalbar ke depan membutuhkan sosok pemimpin yang membawa semangat pemerataan, yang memahami dampaknya bagi pembangunan daerah.

Baca Juga :  SDIT Insan Mulia Putussibau Wakili Kapuas Hulu Berkemah di Buperta Cibubur

“Pembangunan dilakukan secara merata dan dampaknya dirasakan oleh seluruh warga tanpa terkecuali di mana pun mereka berada,” kata Ketua BEM UI periode 2023 itu.

Melki menyatakan, bahwa komitmen pemerataan pembangunan itu hanya ada pada pasangan Norsan dan Krisantus. Maka dari itu, paslon ini akan secara serius dan berkomitmen mengatasi persoalan pemerataan pembangunan.

“Tidak boleh ada daerah yang diperhatikan lebih dari daerah yang lain. Tidak boleh ada daerah yang diberi privilege (hak istimewa). Semua harus merata dari hilir ke hulu, barat ke timur,” katanya.

Melki menambahkan, bahwa PR besar Kalbar seperti infrastruktur yang tak memadai, akses kesehatan yang masih tak terjangkau, kesejahteraan tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan yang minim pun menjadi fokus utama dari Norsan-Krisantus jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.

Baca Juga :  Mengaku Tak Kecewa Soal WDP oleh BPK, Ini Penjelasan Lengkap Gubernur Sutarmidji

Selain itu, Melki juga menyoroti keinginan keras Norsan-Krisantus untuk memberi ruang lebih bagi partisipasi generasi muda di Kalbar untuk melakukan apapun sesuai potensinya.

“Semua aspirasi generasi muda akan didengar dan diupayakan pelaksanaannya, karena generasi muda butuh pemimpin yang santun dan turun ke bawah mendengar warganya, kita tak butuh pemimpin yang anti kritik,” tandasnya. (**)

Comment