Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : shella |
| Sabtu, 16 November 2024 |
KalbarOnline — Kasus diabetes pada usia muda semakin meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi para pakar kesehatan, mengingat diabetes sering kali dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang dewasa atau lansia.
Penyebab Utama: Gaya Hidup Modern
Pakar kesehatan mengungkapkan bahwa gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab utama melonjaknya angka diabetes di kalangan anak muda.
Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, seperti makanan cepat saji dan minuman manis, menjadi kebiasaan yang sulit dihindari.
Pola makan yang tidak seimbang ini diperparah oleh kurangnya aktivitas fisik akibat gaya hidup sedentari, seperti kebiasaan bekerja di depan komputer atau bermain gadget.
"Anak muda saat ini cenderung memilih makanan instan dan jarang berolahraga. Akibatnya, risiko diabetes tipe 2 meningkat drastis," ungkap dr. Andini Priyandari, seorang spesialis endokrinologi.
Kurangnya Edukasi Kesehatan
Selain gaya hidup, minimnya edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan menjadi salah satu penyebab utama. Banyak remaja dan dewasa muda tidak memahami dampak buruk dari pola makan dan gaya hidup yang buruk.
Hal ini menyebabkan mereka sering mengabaikan tanda-tanda awal diabetes, seperti sering merasa haus, lelah, dan buang air kecil.
Faktor Genetik dan Lingkungan
Meski gaya hidup memegang peranan penting, faktor genetik juga tidak dapat diabaikan. Seseorang dengan riwayat keluarga penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit ini. Namun, gaya hidup sehat dapat membantu menekan risiko tersebut.
Pentingnya Pencegahan Dini
Untuk mengatasi masalah ini, para ahli mendorong dilakukannya kampanye kesehatan secara masif, terutama di kalangan generasi muda.
Edukasi tentang pentingnya pola makan sehat, olahraga rutin, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu ditingkatkan.
"Diabetes bisa dicegah, terutama tipe 2. Penting bagi anak muda untuk mulai menerapkan pola hidup sehat sejak dini," kata dr. Andini. (she)
KalbarOnline — Kasus diabetes pada usia muda semakin meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi para pakar kesehatan, mengingat diabetes sering kali dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang dewasa atau lansia.
Penyebab Utama: Gaya Hidup Modern
Pakar kesehatan mengungkapkan bahwa gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab utama melonjaknya angka diabetes di kalangan anak muda.
Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, seperti makanan cepat saji dan minuman manis, menjadi kebiasaan yang sulit dihindari.
Pola makan yang tidak seimbang ini diperparah oleh kurangnya aktivitas fisik akibat gaya hidup sedentari, seperti kebiasaan bekerja di depan komputer atau bermain gadget.
"Anak muda saat ini cenderung memilih makanan instan dan jarang berolahraga. Akibatnya, risiko diabetes tipe 2 meningkat drastis," ungkap dr. Andini Priyandari, seorang spesialis endokrinologi.
Kurangnya Edukasi Kesehatan
Selain gaya hidup, minimnya edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan menjadi salah satu penyebab utama. Banyak remaja dan dewasa muda tidak memahami dampak buruk dari pola makan dan gaya hidup yang buruk.
Hal ini menyebabkan mereka sering mengabaikan tanda-tanda awal diabetes, seperti sering merasa haus, lelah, dan buang air kecil.
Faktor Genetik dan Lingkungan
Meski gaya hidup memegang peranan penting, faktor genetik juga tidak dapat diabaikan. Seseorang dengan riwayat keluarga penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit ini. Namun, gaya hidup sehat dapat membantu menekan risiko tersebut.
Pentingnya Pencegahan Dini
Untuk mengatasi masalah ini, para ahli mendorong dilakukannya kampanye kesehatan secara masif, terutama di kalangan generasi muda.
Edukasi tentang pentingnya pola makan sehat, olahraga rutin, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu ditingkatkan.
"Diabetes bisa dicegah, terutama tipe 2. Penting bagi anak muda untuk mulai menerapkan pola hidup sehat sejak dini," kata dr. Andini. (she)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini