KalbarOnline, Pontianak – Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji memberikan kritik terhadap kepemimpinan Muda Mahendra yang meninggalkan defisit anggaran di akhir masa jabatannya sebagai Bupati Kubu Raya.
Sebab, terjadinya defisit menyebabkan pemerintah selanjutnya tak bisa bergerak, dan bisa menyebabkan gaji pegawai tak dibayar.
Kritik itu disampaikan Sutarmidji dalam debat publik Pilgub Kalbar 2024 yang digelar KPU Kalbar, Senin (18/11/2024) malam.
Muda Mahendra awalnya memberikan jawaban bahwa defisit merupakan hal yang bagus, karena bukti ada percepatan membangun daerah lewat belanja yang masif.
Karena itu bagi Muda Mahendrawan, yang jadi masalah justru jika terjadi SiLPA besar, karena tidak terserap dan menunda pembangunan yang menjadi hak rakyat.
Sutarmidji pun memastikan, defisit tidak salah. Yang salah, defisit terjadi di akhir pemerintahan karena tujuannya agar pemerintahan selanjutnya tak bisa bergerak karena anggaran habis.
“Makanya utang dipatok. Kalau defisit capai 10 persen, maka pemerintahan selanjutnya terseok. duit hanya untuk bayar utang, gaji pegawai tak terbayar, makanya negara mengatur, kalau surplus bisa baik kalau over target,” pungkasnya.
Debat ketiga ini mengangkat tema “Menyelaraskan Kebijakan di Bidang Politik, Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih”.
Adapun pasangan Midji-Didi diusung delapan partai politik. Di antaranya Nasdem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PSI dan Perindo. (**)
Comment