Dukung Ketahanan Pangan, 800 Bibit Pohon Buah Ditanam di Kubu Raya

KalbarOnline.com – Kementerian Kehutanan menggelar penanaman pohon secara serentak se-Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat. Sebanyak 800 bibit pohon ditanam di lahan seluas dua hektare di Desa Kuala Dua, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, pada Selasa (14/01/2025).

Kegiatan penanaman pohon ini dipimpin langsung oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni secara virtual. Penanaman pohon ini digelar dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan. Sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.

Kepala BPDAS Kapuas Kalbar, Remran mengatakan, bahwa bibit yang ditanam merupakan jenis buah-buahan yang memiliki manfaat langsung bagi masyarakat. Mulai dari jengkol, petai, duku, pisang, kelengkeng, matoa, langsat dan sebagainya.

“Diharapkan penanaman ini tidak hanya sampai disini tetapi juga akan terus dirawat. Setelah penanamannya, sehingga dalam waktu tiga sampai empat tahun mendatang buah-buahan dapat dipanen dan dinikmati oleh masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ribuan Personel Gabungan Disiagakan Cegah Kerumunan Malam Tahun Baru di Pontianak

Remran mengungkapkan, kegiatan ini rencananya akan rutin dilakukan sepanjang musim penghujan untuk memaksimalkan hasil rehabilitasi lahan. “Penanaman ini akan rutin dilakukan sepanjang musim penghujan ini,” tambahnya.

Selain itu, Remran juga mengungkapkan, penanaman ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menangani lahan kritis di Kalimantan Barat, yang saat ini mencapai 753 ribu hektar, tersebar di 14 kabupaten/kota. Target rehabilitasi tahun ini adalah 1.500 hektare lahan.

“Setiap dua tahun sekali BPDAS melakukan review tutupan lahan sepanjang tahun 2024. Lahan kritis di Kalbar mencapai 753 ribu hektare. Mengalami penurunan dibanding tahun 2022 luas lahan kritis tercatat lebih dari 900 ribu hektar dan menurun 200 lebih,” jelasnya.

Baca Juga :  Duet Midji-Norsan, Golkar dan Nasdem Kalbar Pastikan Tetap Solid

Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat sekaligus menjadi langkah konkret dalam mendukung program pemerintah pusat untuk ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

“Penurunan ini tidak lepas dari penanaman yang dilakukan secara masif, tidak hanya oleh BPDAS, tetapi juga oleh masyarakat yang aktif melakukan penanaman baik di dalam kawasan maupun di luar kawasan hutan,” pungkasnya. (Lid)

Comment