Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 13 Februari 2025 |
KALBARONLINE.com - Hipertensi atau tekanan darah merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Penyakit ini jika tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadi stroke, penyakit jantung hingga kerusakan ginjal.
Apoteker Devi Yulianti mengungkapkan, bahwa dalam penanganan hipertensi melibatkan pendekatan terintegrasi antara pengobatan medis dan perubahan gaya hidup yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah hingga angka yang aman dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Hal tersebut disampaikan devi ketika memberikan edukasi seputar obat hipertensi kepada 25 pasien dan pengunjung di UPT RSUD SSMA Kota Pontianak, Rabu, 12 Februari 2025.
“Pengobatan hipertensi umumnya diberikan dalam bentuk obat-obatan yang membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga agar tekanan darah tetap stabil,” jelas Devi.
Pemilihan obat hipertensi yang tepat sangat bergantung pada kondisi medis setiap pasien, termasuk usia, jenis hipertensi, dan adanya penyakit penyerta lainnya (seperti diabetes atau penyakit jantung).
Menurutnya, pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk memastikan pengobatan berjalan dengan baik. Selalu minum obat sesuai dengan resep dokter dan jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Beberapa jenis golongan obat hipertensi yang umum digunakan yaitu Diuretik Tiazid (hidroklorotiazid), ACE Inhibitor (captopril), ARB (valsartan, candesartan, irbesartan), Beta Bloker (bisoprolol), dan CCB (amlodipin).
“Selain pengobatan, perubahan gaya hidup sangat penting untuk mengontrol hipertensi diantaranya diet sehat, olahraga teratur, menjaga berat badan dalam batas normal, manajemen stres dan istirahat yang cukup, serta hindari konsumsi alkohol dan merokok," sambungnya.
“Dengan penanganan yang tepat, hipertensi dapat dikelola dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik tentang pengobatan dan pengelolaan hipertensi yang sesuai dengan kondisi tubuh,” tuturnya. (Jau)
KALBARONLINE.com - Hipertensi atau tekanan darah merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Penyakit ini jika tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadi stroke, penyakit jantung hingga kerusakan ginjal.
Apoteker Devi Yulianti mengungkapkan, bahwa dalam penanganan hipertensi melibatkan pendekatan terintegrasi antara pengobatan medis dan perubahan gaya hidup yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah hingga angka yang aman dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Hal tersebut disampaikan devi ketika memberikan edukasi seputar obat hipertensi kepada 25 pasien dan pengunjung di UPT RSUD SSMA Kota Pontianak, Rabu, 12 Februari 2025.
“Pengobatan hipertensi umumnya diberikan dalam bentuk obat-obatan yang membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga agar tekanan darah tetap stabil,” jelas Devi.
Pemilihan obat hipertensi yang tepat sangat bergantung pada kondisi medis setiap pasien, termasuk usia, jenis hipertensi, dan adanya penyakit penyerta lainnya (seperti diabetes atau penyakit jantung).
Menurutnya, pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk memastikan pengobatan berjalan dengan baik. Selalu minum obat sesuai dengan resep dokter dan jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Beberapa jenis golongan obat hipertensi yang umum digunakan yaitu Diuretik Tiazid (hidroklorotiazid), ACE Inhibitor (captopril), ARB (valsartan, candesartan, irbesartan), Beta Bloker (bisoprolol), dan CCB (amlodipin).
“Selain pengobatan, perubahan gaya hidup sangat penting untuk mengontrol hipertensi diantaranya diet sehat, olahraga teratur, menjaga berat badan dalam batas normal, manajemen stres dan istirahat yang cukup, serta hindari konsumsi alkohol dan merokok," sambungnya.
“Dengan penanganan yang tepat, hipertensi dapat dikelola dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik tentang pengobatan dan pengelolaan hipertensi yang sesuai dengan kondisi tubuh,” tuturnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini