Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 24 Februari 2025 |
KALBARONLINE.com - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menyampaikan, bahwa Kalimantan Barat kaya sekali akan budaya yang terefleksi di dalam Museum Kalbar.
“Museum Provinsi Kalimantan Barat saat ini telah terakreditasi A, yang di dalam grading museum kita, dan saya kira memang mempunyai koleksi yang cukup banyak,” ujarnya saat berkunjung ke Gedung Museum Provinsi Kalimantan Barat, di Jalan Ayani Pontianak, Minggu (23/02/2025).
Berdasarkan data yang ada di Museum Kalbar, total ada sebanyak 6.070 koleksi yang disimpan di Museum Kalbar, dengan total yang dipamerkan di dalam ruangan kurang lebih 750 koleksi, dan sebagiannya ada di gedung storage, di gedung yang ada di kawasan Museum Kalbar.
“Dengan banyaknya koleksi ini, memang tidak mungkin semua koleksi itu bisa dipamerkan semua, tapi kurang lebih 10 persennya atau sekitar 700 koleksi saja, dan sebagian ada di storage (penyimpanan)-nya,” jelasnya.
Fadli Zon berharap, adanya peningkatan terutama dari penggunaan koleksi-koleksi yang ada. Koleksi-koleksi itu dapat ditampilkan melalui pameran tematik.
“Di sini salah satu keunikannya, ada satu museum sejarah yang terkait dengan benda-benda yang berada di museum yang dipamerkan di museum sejarah juga yang lebih dari 50 tahun yang lalu yaitu PGRS Paraku. Nah ini juga menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan Provinsi Kalimantan Barat,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita mengatakan, pihaknya selalu mengupayakan penambahan koleksi di museum ini. Kemudian terus melakukan berbagai promosi yang bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Kemudian kita juga ingin mendesain alur dari koleksi itu, jadi seperti ada alur ceritanya, sehingga lebih menarik. Karena di beberapa tempat yang pernah saya kunjungi, museum itu ada ruangan khusus menceritakan apa, seperti kolosal saat kita memasuki ruangan museum itu,” katanya.
Ke depan, Rita menyampaikan, pihaknya juga akan berusaha mengembangkan berbagai koleksi dalam bentuk digital. Dengan digitalisasi tersebut, segala materi akan ditayangkan dan dikemas lebih menarik.
“Ini kami sudah mengkaji, kami perlu satu ruangan khusus untuk koleksi digital, karena kita ingin tampilkan dari sisi digitalisasi museumnya,” katanya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menyampaikan, bahwa Kalimantan Barat kaya sekali akan budaya yang terefleksi di dalam Museum Kalbar.
“Museum Provinsi Kalimantan Barat saat ini telah terakreditasi A, yang di dalam grading museum kita, dan saya kira memang mempunyai koleksi yang cukup banyak,” ujarnya saat berkunjung ke Gedung Museum Provinsi Kalimantan Barat, di Jalan Ayani Pontianak, Minggu (23/02/2025).
Berdasarkan data yang ada di Museum Kalbar, total ada sebanyak 6.070 koleksi yang disimpan di Museum Kalbar, dengan total yang dipamerkan di dalam ruangan kurang lebih 750 koleksi, dan sebagiannya ada di gedung storage, di gedung yang ada di kawasan Museum Kalbar.
“Dengan banyaknya koleksi ini, memang tidak mungkin semua koleksi itu bisa dipamerkan semua, tapi kurang lebih 10 persennya atau sekitar 700 koleksi saja, dan sebagian ada di storage (penyimpanan)-nya,” jelasnya.
Fadli Zon berharap, adanya peningkatan terutama dari penggunaan koleksi-koleksi yang ada. Koleksi-koleksi itu dapat ditampilkan melalui pameran tematik.
“Di sini salah satu keunikannya, ada satu museum sejarah yang terkait dengan benda-benda yang berada di museum yang dipamerkan di museum sejarah juga yang lebih dari 50 tahun yang lalu yaitu PGRS Paraku. Nah ini juga menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan Provinsi Kalimantan Barat,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita mengatakan, pihaknya selalu mengupayakan penambahan koleksi di museum ini. Kemudian terus melakukan berbagai promosi yang bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Kemudian kita juga ingin mendesain alur dari koleksi itu, jadi seperti ada alur ceritanya, sehingga lebih menarik. Karena di beberapa tempat yang pernah saya kunjungi, museum itu ada ruangan khusus menceritakan apa, seperti kolosal saat kita memasuki ruangan museum itu,” katanya.
Ke depan, Rita menyampaikan, pihaknya juga akan berusaha mengembangkan berbagai koleksi dalam bentuk digital. Dengan digitalisasi tersebut, segala materi akan ditayangkan dan dikemas lebih menarik.
“Ini kami sudah mengkaji, kami perlu satu ruangan khusus untuk koleksi digital, karena kita ingin tampilkan dari sisi digitalisasi museumnya,” katanya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini