Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 31 Maret 2025 |
KALBARONLINE.com - Istri Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan yakni Donata, istri Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yakni Yanie Arbiastituie beserta para istri jajaran Forkopimda Kota Pontianak turut mencoba “menyucol” (menyulutkan api) meriam karbit, Minggu (30/03/2025) malam.
Para istri pejabat tersebut tampak begitu antusias dan berani saat menyulut meriam karbit di Seremoni Eksibisi Meriam Karbit 2025 di Jalan Tanjung Harapan, Gang Kejora, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur.
Meriam karbit merupakan tradisi turun temurun masyarakat Kota Pontianak, khususnya yang tinggal bermukim di tepian Sungai Kapuas.
"Kegiatan membunyikan meriam karbit pada malam Lebaran di setiap tahunnya, selain merupakan tradisi masyarakat Kota Pontianak, kegiatan ini sudah merupakan agenda tetap tahunan Pemerintah Kota Pontianak," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai meresmikan kegiatan tersebut.
Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk mengemas festival ini lebih terencana di masa depan, baik dari segi konsep maupun pendanaan. Edi berharap, eksibisi meriam karbit ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisata khas Kota Pontianak yang mampu menarik pengunjung dari luar daerah.
"Banyak warga pendatang, baik yang merantau maupun yang sengaja datang untuk ikut bermain meriam karbit. Sensasi menyulut meriam ini memberikan pengalaman tak terlupakan," ungkapnya.
Edi bilang, eksibisi meriam karbit penting dilaksanakan untuk menggali, melestarikan, memanfaatkan dan melakukan pembinaan terhadap kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang di dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Kota Pontianak.
"Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan apresiasi Pemerintah Kota Pontianak terhadap komunitas pecinta budaya meriam karbit Pontianak," tambahnya.
Wali Kota Edi Kamtono juga menyampaikan kebanggaannya terhadap budaya permainan rakyat meriam karbit dari Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia pada tahun 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan kegiatan ini, semoga tradisi permainan meriam karbit bisa terus lestari hingga masa mendatang sebagai kekayaan budaya sekaligus menjadi daya tarik pariwisata di Kota Pontianak,” tuturnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Istri Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan yakni Donata, istri Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yakni Yanie Arbiastituie beserta para istri jajaran Forkopimda Kota Pontianak turut mencoba “menyucol” (menyulutkan api) meriam karbit, Minggu (30/03/2025) malam.
Para istri pejabat tersebut tampak begitu antusias dan berani saat menyulut meriam karbit di Seremoni Eksibisi Meriam Karbit 2025 di Jalan Tanjung Harapan, Gang Kejora, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur.
Meriam karbit merupakan tradisi turun temurun masyarakat Kota Pontianak, khususnya yang tinggal bermukim di tepian Sungai Kapuas.
"Kegiatan membunyikan meriam karbit pada malam Lebaran di setiap tahunnya, selain merupakan tradisi masyarakat Kota Pontianak, kegiatan ini sudah merupakan agenda tetap tahunan Pemerintah Kota Pontianak," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai meresmikan kegiatan tersebut.
Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk mengemas festival ini lebih terencana di masa depan, baik dari segi konsep maupun pendanaan. Edi berharap, eksibisi meriam karbit ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisata khas Kota Pontianak yang mampu menarik pengunjung dari luar daerah.
"Banyak warga pendatang, baik yang merantau maupun yang sengaja datang untuk ikut bermain meriam karbit. Sensasi menyulut meriam ini memberikan pengalaman tak terlupakan," ungkapnya.
Edi bilang, eksibisi meriam karbit penting dilaksanakan untuk menggali, melestarikan, memanfaatkan dan melakukan pembinaan terhadap kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang di dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Kota Pontianak.
"Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan apresiasi Pemerintah Kota Pontianak terhadap komunitas pecinta budaya meriam karbit Pontianak," tambahnya.
Wali Kota Edi Kamtono juga menyampaikan kebanggaannya terhadap budaya permainan rakyat meriam karbit dari Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia pada tahun 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan kegiatan ini, semoga tradisi permainan meriam karbit bisa terus lestari hingga masa mendatang sebagai kekayaan budaya sekaligus menjadi daya tarik pariwisata di Kota Pontianak,” tuturnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini