Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 03 April 2025 |
KALBARONLINE.com - Anggota DPRD Kalbar, Zulfydar Zaidar Mochtar menyoroti menurunnya jumlah kelompok yang memainkan meriam karbit saat malam takbiran menyambut Idulfitri. Pada tahun ini, hanya terdapat 37 kelompok yang ikut berpartisipasi, sementara pada tahun 2024 mencapai 41 kelompok.
Penurunan jumlah kelompok ini diduga disebabkan oleh tingginya biaya pembuatan meriam karbit dan kesulitan dalam mendapatkan bahan baku kayu balok.
Zulfydar menyatakan harapannya agar tradisi meriam karbit yang telah menjadi salah satu ikon budaya Kalbar tetap dilestarikan.
“Tidak boleh, jangan sampai kehilangan. Meriam karbit bukan hanya ada di zaman sekarang, tetapi sudah ada sejak dulu,” ujar Zulfydar.
Zulfydar menjelaskan, beberapa waktu lalu pemerintah provinsi sangat gencar membantu Pemerintah Kota Pontianak untuk mempromosikan meriam karbit. Salah satunya mendaftarkan meriam karbit memasuki Calender of Event dan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Sebab itu ia sangat menyayangkan jika tahun ini partisipan warga untuk memainkan meriam karbit di malam takbiran yang sudah menjadi tradisi tiap tahun mengalami kemerosotan.
“Tahun ini memang, dari informasi yang saya terima soal anggaran yang tidak di fokuskan. Saya berharap tahun depan ada perhatian lebih, karena ini berkaitan dengan sumber daya manusia dan juga masyarakat yang bekerja di sektor ini," ungkapnya.
Lebih lanjut Zulfydar mengatakan, meriam karbit tidak hanya dikenal di Pontianak, tetapi telah mendunia dan masuk dalam agenda nasional.
“Ini tidak ada ditempat lain, tidak ada di provinsi lain, hanya ada di Kalbar, dengan meriam yang sangat besar sekali. Kita berharap diadakan festival dan dibuat lebih meriah,” katanya.
Ketua Fraksi PAN ini menyatakan dukungannya terhadap pelestarian tradisi ini. Ia berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam bentuk apapun pada tahun depan, agar tradisi meriam karbit tetap dapat berlangsung dengan baik.
“Saya sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalbar dan ketua fraksi PAN tentu sangat mendukung kegiatan ini (meriam karbit), dan tahun depan tentunya kami akan mendukung dalam bentuk apapun. Saya berharap tidak ada terjadi pengurangan. Sayang dengan jumlah kelompok meriam karbit berkurang dibanding tahun sebelumnya,” pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Anggota DPRD Kalbar, Zulfydar Zaidar Mochtar menyoroti menurunnya jumlah kelompok yang memainkan meriam karbit saat malam takbiran menyambut Idulfitri. Pada tahun ini, hanya terdapat 37 kelompok yang ikut berpartisipasi, sementara pada tahun 2024 mencapai 41 kelompok.
Penurunan jumlah kelompok ini diduga disebabkan oleh tingginya biaya pembuatan meriam karbit dan kesulitan dalam mendapatkan bahan baku kayu balok.
Zulfydar menyatakan harapannya agar tradisi meriam karbit yang telah menjadi salah satu ikon budaya Kalbar tetap dilestarikan.
“Tidak boleh, jangan sampai kehilangan. Meriam karbit bukan hanya ada di zaman sekarang, tetapi sudah ada sejak dulu,” ujar Zulfydar.
Zulfydar menjelaskan, beberapa waktu lalu pemerintah provinsi sangat gencar membantu Pemerintah Kota Pontianak untuk mempromosikan meriam karbit. Salah satunya mendaftarkan meriam karbit memasuki Calender of Event dan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Sebab itu ia sangat menyayangkan jika tahun ini partisipan warga untuk memainkan meriam karbit di malam takbiran yang sudah menjadi tradisi tiap tahun mengalami kemerosotan.
“Tahun ini memang, dari informasi yang saya terima soal anggaran yang tidak di fokuskan. Saya berharap tahun depan ada perhatian lebih, karena ini berkaitan dengan sumber daya manusia dan juga masyarakat yang bekerja di sektor ini," ungkapnya.
Lebih lanjut Zulfydar mengatakan, meriam karbit tidak hanya dikenal di Pontianak, tetapi telah mendunia dan masuk dalam agenda nasional.
“Ini tidak ada ditempat lain, tidak ada di provinsi lain, hanya ada di Kalbar, dengan meriam yang sangat besar sekali. Kita berharap diadakan festival dan dibuat lebih meriah,” katanya.
Ketua Fraksi PAN ini menyatakan dukungannya terhadap pelestarian tradisi ini. Ia berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam bentuk apapun pada tahun depan, agar tradisi meriam karbit tetap dapat berlangsung dengan baik.
“Saya sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalbar dan ketua fraksi PAN tentu sangat mendukung kegiatan ini (meriam karbit), dan tahun depan tentunya kami akan mendukung dalam bentuk apapun. Saya berharap tidak ada terjadi pengurangan. Sayang dengan jumlah kelompok meriam karbit berkurang dibanding tahun sebelumnya,” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini