Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 27 April 2025 |
KALBARONLINE.com - Warga Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, tengah dihebohkan dengan munculnya dugaan ajaran menyimpang yang mengatasnamakan “Islam Sejati”.
Kelompok ini dipimpin oleh pria bernama Alan Kurniawan, asal Desa Riam Bunut, Kecamatan Sungai Laur. Aktivitas keagamaan mereka diketahui berlangsung di Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai, dan dinilai bertentangan dengan akidah dan syariat Islam.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Barat, KH Basri Har mengimbau agar masyarakat khususnya di Ketapang tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Dan meminta untuk tidak terprovokasi.
“Diharapkan umat Islam tetap tenang, jaga kerukunan dan jangan mudah terprovokasi,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (27/04/2025).
KH Basri bilang, saat ini MUI Kalbar belum menerima laporan secara resmi. Namun ia mengatakan, MUI Ketapang bersama dengan polres dan kejaksaan akan melakukan tabayyun ke rumah pemimpin ajaran yang tidak mewajibkan salat lima waktu tersebut.
“Informasi dari Ketua MUI Ketapang akan melakukan klarifikasi atau tabayyun ke lokasi tanggal 29 April 2025 bersama team pakem, polres,” katanya.
Lebih lanjut Basri mengungkapkan, MUI belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait aliran tersebut. Sebab harus dilakukan kajian dan penelitian secara cermat mengenai laporan, sebelum akhirnya memutuskan bahwa aliran sesat yang terjadi di Sandai, Ketapang itu benar adanya.
“Sementara MUI tidak bisa menyimpulkan apakah aliran tersebut sesat atau menyimpang sebelum tabayyun, harus dilakukan pengkajian dan penelitian secara cermat dan menyeluruh,” tambahnya.
Namun menurut Basri, jika memang terbukti ada pengakuan kenabian atau penyimpangan terhadap rukun Islam, maka hal tersebut sudah masuk kategori sesat.
“Kalau memang benar seperti itu, jelas itu sesat. Karena karakternya ajaran sesat itu kan sudah ada, jelas. Mengaku sebagai nabi sudah jelas sesat itu. Karena kriteria salah satunya, bagi Islam itu nabi terakhir Muhammad. Ketika ada yang mengaku bahwa dirinya nabi, itu sesat,” tegasnya.
Sementara masih dalam proses penyelidikan, Basri kembali mengimbau agar masyarakat tetap tenang, rukun dan tak terpengaruh dengan informasi yang beredar mengenai aliran tersebut.
“Imbauan kepada umat agar tetap tenang, rukun, istiqamah melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar, sesuai isi kandungan kitab suci Al-Qur'an dan Hadits, tidak mudah terpengaruh dengan ajaran yang aneh seperti tidak perlu salat,” tutup Basri. (Lid)
KALBARONLINE.com - Warga Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, tengah dihebohkan dengan munculnya dugaan ajaran menyimpang yang mengatasnamakan “Islam Sejati”.
Kelompok ini dipimpin oleh pria bernama Alan Kurniawan, asal Desa Riam Bunut, Kecamatan Sungai Laur. Aktivitas keagamaan mereka diketahui berlangsung di Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai, dan dinilai bertentangan dengan akidah dan syariat Islam.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Barat, KH Basri Har mengimbau agar masyarakat khususnya di Ketapang tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Dan meminta untuk tidak terprovokasi.
“Diharapkan umat Islam tetap tenang, jaga kerukunan dan jangan mudah terprovokasi,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (27/04/2025).
KH Basri bilang, saat ini MUI Kalbar belum menerima laporan secara resmi. Namun ia mengatakan, MUI Ketapang bersama dengan polres dan kejaksaan akan melakukan tabayyun ke rumah pemimpin ajaran yang tidak mewajibkan salat lima waktu tersebut.
“Informasi dari Ketua MUI Ketapang akan melakukan klarifikasi atau tabayyun ke lokasi tanggal 29 April 2025 bersama team pakem, polres,” katanya.
Lebih lanjut Basri mengungkapkan, MUI belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait aliran tersebut. Sebab harus dilakukan kajian dan penelitian secara cermat mengenai laporan, sebelum akhirnya memutuskan bahwa aliran sesat yang terjadi di Sandai, Ketapang itu benar adanya.
“Sementara MUI tidak bisa menyimpulkan apakah aliran tersebut sesat atau menyimpang sebelum tabayyun, harus dilakukan pengkajian dan penelitian secara cermat dan menyeluruh,” tambahnya.
Namun menurut Basri, jika memang terbukti ada pengakuan kenabian atau penyimpangan terhadap rukun Islam, maka hal tersebut sudah masuk kategori sesat.
“Kalau memang benar seperti itu, jelas itu sesat. Karena karakternya ajaran sesat itu kan sudah ada, jelas. Mengaku sebagai nabi sudah jelas sesat itu. Karena kriteria salah satunya, bagi Islam itu nabi terakhir Muhammad. Ketika ada yang mengaku bahwa dirinya nabi, itu sesat,” tegasnya.
Sementara masih dalam proses penyelidikan, Basri kembali mengimbau agar masyarakat tetap tenang, rukun dan tak terpengaruh dengan informasi yang beredar mengenai aliran tersebut.
“Imbauan kepada umat agar tetap tenang, rukun, istiqamah melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar, sesuai isi kandungan kitab suci Al-Qur'an dan Hadits, tidak mudah terpengaruh dengan ajaran yang aneh seperti tidak perlu salat,” tutup Basri. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini