Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 20 Mei 2025 |
KALBARONLINE.com - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan berang dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kalbar karena minimnya kontribusi dalam mendukung kegiatan budaya, khususnya Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-39 yang resmi dibuka pada Selasa (20/05/2025).
Kemarahan Krisantus membuncah setelah menerima laporan dari panitia penyelenggara mengenai rendahnya partisipasi perusahaan dalam perhelatan budaya tahunan tersebut.
“Mungkin sudah ratusan triliun, duit dikeruk di Kalbar, memanfaatkan sumber daya alam tapi sumbang hanya Rp 1,5 juta,” ungkapnya kesal kepada awak media.
Ia menilai, sikap apatis perusahan tersebut mencerminkan kurangnya rasa memiliki dan kepedulian terhadap Kalbar. “Saya berharap cintai Kalbar, sayangi Kalbar, tumbuhkan rasa memiliki untuk Kalbar, masa sumbang Rp 1,5 juta. Kalau mereka ada tadi ku colok biji matanya,” katanya.
Krisantus menjelaskan, apabila setiap perusahaan berkontribusi minimal Rp 5 juta saja, pelaksanaan gawai Dayak akan jauh lebih meriah. Ia menekankan bahwa hal serupa juga berlaku untuk kegiatan budaya dari suku lainnya di Kalbar.
“Kalau setiap perusahaan sumbang Rp 5 juta saja, tidak tau semeriah apa gawai Dayak ini, begitu juga dengan kegiatan suku lain,” jelasnya.
Krisantus juga memberikan ultimatum kepada perusahaan-perusahaan yang enggan mematuhi aturan dan berkontribusi kepada daerah.
“Kalau tidak mau ikut aturan pemerintah angkat kaki jak,” tegasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan berang dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kalbar karena minimnya kontribusi dalam mendukung kegiatan budaya, khususnya Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-39 yang resmi dibuka pada Selasa (20/05/2025).
Kemarahan Krisantus membuncah setelah menerima laporan dari panitia penyelenggara mengenai rendahnya partisipasi perusahaan dalam perhelatan budaya tahunan tersebut.
“Mungkin sudah ratusan triliun, duit dikeruk di Kalbar, memanfaatkan sumber daya alam tapi sumbang hanya Rp 1,5 juta,” ungkapnya kesal kepada awak media.
Ia menilai, sikap apatis perusahan tersebut mencerminkan kurangnya rasa memiliki dan kepedulian terhadap Kalbar. “Saya berharap cintai Kalbar, sayangi Kalbar, tumbuhkan rasa memiliki untuk Kalbar, masa sumbang Rp 1,5 juta. Kalau mereka ada tadi ku colok biji matanya,” katanya.
Krisantus menjelaskan, apabila setiap perusahaan berkontribusi minimal Rp 5 juta saja, pelaksanaan gawai Dayak akan jauh lebih meriah. Ia menekankan bahwa hal serupa juga berlaku untuk kegiatan budaya dari suku lainnya di Kalbar.
“Kalau setiap perusahaan sumbang Rp 5 juta saja, tidak tau semeriah apa gawai Dayak ini, begitu juga dengan kegiatan suku lain,” jelasnya.
Krisantus juga memberikan ultimatum kepada perusahaan-perusahaan yang enggan mematuhi aturan dan berkontribusi kepada daerah.
“Kalau tidak mau ikut aturan pemerintah angkat kaki jak,” tegasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini